EPIC ITB 2016 : Tingkatkan Peran Teknik Fisika dalam Pembangunan Industri
Oleh Aldy Kurnia Ramadhan
Editor Aldy Kurnia Ramadhan
Pembukaan rangkaian acara EPIC ITB 2016 dimulai dengan sambutan oleh Ketua Penyelenggara EPIC ITB 2016 Brian Yuliarto, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan bahwa pada Konferensi Internasional EPIC ITB 2016 kali ini akan dipresentasikan puluhan artikel-artikel penelitian yang akan terbagi dalam sesi-sesi paralel. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembukaan konferensi oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB Prof. Dr.Eng Deddy Kurniadi. Dalam pidato pembukaannya, Prof. Deddy mengucapkan selamat datang di Institut Teknologi Bandung kepada para peserta yang datang berbagai daerah baik dalam dan luar negeri. Beliau juga berharap rangkaian acara EPIC ITB 2016 dapat digunakan sebagai ajang bertukar ide dari berbagai negara mengenai teknologi dan perkembangan terbaru di bidang keilmuan Teknik Fisika.
Dukung Percepatan Pembangunan Industri
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian plenary speech oleh Dr. Ahmad Rodjih Almanshoer selaku Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementrian Perindustrian Republik Indonesia yang hadir mewakili Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan bahwa teknologi merupakan kunci utama percepatan pembangunan industri. Untuk mencapai percepatan perkembangan di dunia industri Indonesia, kita membutuhkan dukungan utama dari tiga sektor utama yaitu pemerintah selaku regulator, pengusaha selaku pelaku industri, serta akademisi yang diharapkan selalu aktif melakukan penelitian dan berinovasi.
Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah gencar mencanangkan program Industri Hijau, yaitu program pembangunan indiustri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Selain itu, pemerintah juga mendorong terciptanya wadah dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi masyarakat. Salah satu upaya nyata pemerintah dalam menjalankan program tersebut adalah dengan menyediakan ruang-ruang bagi masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi seperti Teknopark yang saat ini tengah dibangun di berbagai kota diantaranya Bandung, Semarang, dan Makassar. Pemerintah juga senantiasa menggencarkan imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk selalu menggunakan produk dalam negeri demi mendukung berkembangnya industri nasional. Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia butuh industri yang kuat sehingga dapat bersaing di kancah global. Namun tidak mudah untuk membangun industri nasional yang kuat. Terdapat beberapa faktor penghambat seperti terbatasnya sumber daya manusia, terbatasnya pembiayaan, serta kurang berkembangnya teknologi dalam negeri.
Dr. Ahmad juga menyampaikan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak penyelenggara EPIC ITB 2016. Beliau mengatakan bahwa saat inilah momentum yang tepat untuk meningkatkan dan mempererat kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk mendukung perkembangan dunia industri Indonesia. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa konferensi ini diharapkan dapat meningkatkan peran bidang studi Teknik Fisika dalam penguatan industri nasional.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pidato kunci oleh Prof. David Thompson dari University of Southampton Britania Raya, Prof. S.H. Winoto dari Universitas Diponegoro Semarang, Prof. Katsuyuki Fukutani, serta Mr. Marimutu Sinivasan. Keempat pembicara tersebut menyoroti berbagai hal dalam lingkup keilmuan Teknik Fisika dan dunia perindustrian secara umum. Acara kemudian dilanjutkan dengan memulai sesi paralel presentasi artikel peserta di beberapa ruangan yang berbeda. Sesi paralel presentasi akan diadakan pada Kamis dan Jumat (08-09/09/16) bertempat di Aula Timur ITB.