ITB Bantu Penataan Wilayah Kota Sungai Penuh
Oleh Edo Belva
Editor Edo Belva
Menurut Asafri Jaya Bakri (Walikota Sungai Penuh), penandatanganan MoU ini merupakan hasil tidak lanjut dari pertemuannya dengan pihak ITB beberapa waktu sebelumnya. "Untuk lebih memudahkan kerjasama, maka MoU ini dibentuk," ujarnya.
Menurut Asafri, bentuk kerjasama yang akan dilakukan adalah perencanaan dan penataan wilayah Kota Sungai Penuh secara berkelanjutan. ITB juga akan membantu desain tata ruang kantor Walikota Sungai Penuh. Selain itu juga diadakan kajian mengenai penanggulangan wilayah rawan banjir dan desain tata ruang wilayah rawan banjir.
Sebelum penandatanganan MoU ini, pihak ITB juga telah melakukan kunjungan langsung untuk melihat kondisi langsung kota Sungai Penuh. Kunjungan tersebut dipipin oleh Dr Iwan Kustiwan (Ketua Kelompok Keilmuan Penataan dan Perencanaan Wilayah Kota ITB) beserta beberapa rekan pada tanggal 9-10 Januari 2013 lalu.
Pada tahap awal dari kerjasama yang akan dilakukan selama lima tahun ini, ITB akan membantu dalam penataan wilayah kota. Sedangkan pada tahap selanjutnya, diharapkan juga ada transfer ilmu dari civitas akademika ITB ke pegawai pemerintah wilayah Kota Sungai Penuh.
Sebagai Sarana Belajar
Sedangkan menurut Prof. Dr Akhmaloka, kerjasama dengan Pemkot Sungai Penuh juga merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat dari ITB. Tidak hanya itu, ITB juga akan mendapatkan banyak hal dari kerjasama ini.
"Sebagai institute teknologi, kita tidak akan bisa berkembang kalau hanya belajar dari buku," ujar Akhmaloka. "Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran nyata dari civitas akademika ITB. Kita menjadi dapat melihat kondisi nyata yang terjadi di masyarakat kita," tambahnya.
Kota Sungai Penuh sendiri merupakan sebuah kota yang baru dibentuk pada tahun 2008 lalu. Kota ini berlokasi di Jambi dengan sebagian besar wilayah kota merupakan hutan lindung.