ITB Berbuka: Harmonisasi Religius Masyarakat Kampus ITB
Oleh Bayu Septyo
Editor Bayu Septyo
BANDUNG, itb.ac.id - Bulan Ramadhan terkadang disebut juga sebagai bulan silaturahmi, yaitu bertemunya berbagai kalangan manusia serta memudahkan mereka dalam mengusahakan agenda yang harus dijalankan bersama. Senada dengan hal tersebut, Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (Kabinet KM ITB) bersama dengan Panitia Persiapan Program Ramadhan (P3R) Mesjid Salman ITB dan Unit Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB kembali menggelar acara ''ITB Berbuka'' di Aula Timur ITB pada Kamis (02/07/15). Acara yang dihadiri Prof. Kadarsah Suryadi selaku Rektor ITB dan jajaran kelembagaan rektorat serta mahasiswa ini hendak memanfaatkan momen kebersamaan berbuka puasa pada bulan Ramadhan untuk memaknai kembali persatuan elemen kampus dalam membentuk lingkungan civitas academica yang lebih harmonis.
Berbicara sebagai pembuka acara, Prof. Kadarsah menyampaikan bahwa bulan puasa akan memunculkan berbagai hikmah jika manusia berkeinginan merenunginya. Beberapa hikmah yang sangat jelas adalah tentang keikhlasan dalam berkorban dan kedekatan kembali manusia dengan penciptanya yang kemudian memudahkan manusia dalam memaknai nilai-nilai agamanya. Sedangkan M. Pramaditya Garry (Teknik Material 2011) selaku Ketua Kabinet KM-ITB secara tegas mengingatkan tentang berharganya sebuah proses dalam menjalankan puasa yang akan sangat baik jika direfleksikan kedalam berbagai bentuk ibadah umat. Garry menambahkan, ''Mengapa kita sangat menanti-nanti momen buka puasa jika kita senang melewati sahur dan lupa melakukan amalan-amalan ketika berpuasa?''
Dalam acara tersebut turut hadir Dr. Ir. Suyatman (Dosen Teknik Fisika ITB) selaku Pembina Unit Gamais ITB. Tokoh pendidik kader mahasiswa muslim terbesar di ITB tersebut menginginkan agar manusia mampu memaknai perjuangan yang berat ketika berpuasa. Kebahagiaan dalam berbuka puasa akan muncul hanya jika puasa tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh. ''Seperti itu, mengejar cita-cita dalam perjuangan yang berat harus disertai keyakinan akan hasil akhir yang membahagiakan,'' ujar Suyatman.
Acara diakhiri dengan ceramah keagamaan oleh Ustadz Muhammad Yani yang melalui uraian menariknya menjelaskan hakikat manusia dan nilai-nilai puasa dan bulan Ramadhan serta upaya manusia dalam membentengi diri dari hawa nafsu yang berbahaya. ''Mudah-mudahan dengan Ramadhan kembali kita disadarkan bahwa nafsu adalah hal yang terbatas yang dapat manusia kuasai untuk menjadikan masing-masing pribadi menjadi lebih baik'', harap Yani.
Acara kolaborasi yang dihadiri ratusan hadirin ini juga diramaikan dengan penampilan marawis Unit Rebana ITB. Penampilan menarik tersebut tidak hanya menghibur massa kampus namun juga para anak yatim piatu yang turut diundang untuk menikmati buka bersama dengan seluruh elemen massa ITB. ''Acara inisiatif yang sangat baik dari kelembagaan mahasiswa demikian terus dilanjutkan agar terjalin hubungan yang kuat dalam masyarakat kampus walaupun dalam lingkup syiar sebuah agama. Bukan mustahil adanya kebersamaan dalam suatu perbedaan,'' tutur Mahardhika Zein (Teknik Sipil 2012) yang saat ini juga menjabat sebagai ketua pelaksana acara Orientasi Siswa Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB 2015 mendatang.
Dalam acara tersebut turut hadir Dr. Ir. Suyatman (Dosen Teknik Fisika ITB) selaku Pembina Unit Gamais ITB. Tokoh pendidik kader mahasiswa muslim terbesar di ITB tersebut menginginkan agar manusia mampu memaknai perjuangan yang berat ketika berpuasa. Kebahagiaan dalam berbuka puasa akan muncul hanya jika puasa tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh. ''Seperti itu, mengejar cita-cita dalam perjuangan yang berat harus disertai keyakinan akan hasil akhir yang membahagiakan,'' ujar Suyatman.
Acara diakhiri dengan ceramah keagamaan oleh Ustadz Muhammad Yani yang melalui uraian menariknya menjelaskan hakikat manusia dan nilai-nilai puasa dan bulan Ramadhan serta upaya manusia dalam membentengi diri dari hawa nafsu yang berbahaya. ''Mudah-mudahan dengan Ramadhan kembali kita disadarkan bahwa nafsu adalah hal yang terbatas yang dapat manusia kuasai untuk menjadikan masing-masing pribadi menjadi lebih baik'', harap Yani.
Acara kolaborasi yang dihadiri ratusan hadirin ini juga diramaikan dengan penampilan marawis Unit Rebana ITB. Penampilan menarik tersebut tidak hanya menghibur massa kampus namun juga para anak yatim piatu yang turut diundang untuk menikmati buka bersama dengan seluruh elemen massa ITB. ''Acara inisiatif yang sangat baik dari kelembagaan mahasiswa demikian terus dilanjutkan agar terjalin hubungan yang kuat dalam masyarakat kampus walaupun dalam lingkup syiar sebuah agama. Bukan mustahil adanya kebersamaan dalam suatu perbedaan,'' tutur Mahardhika Zein (Teknik Sipil 2012) yang saat ini juga menjabat sebagai ketua pelaksana acara Orientasi Siswa Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB 2015 mendatang.