Program Digital Twin Ekosistem ini akan berbasis perangkat lunak SIMIT dari Siemens serta berfokus pada percepatan pengembangan ekosistem untuk pemodelan dan simulasi pabrik, yang nantinya juga menggunakan platform simulasi SIMIT dari Siemens.

Agenda tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB, yakni Dr. Eng. Muhammad Iqbal, Dr.-Ing. Justin Pradipta, dan Edi Leksono, Ph.D. Menurut Dr. Justin, dalam kerja sama ini, FTI ITB akan mendapatkan software SIMIT Simulation Program, DCS generasi baru berbasis PCS Neo, serta SIMIT Virtual Control.

"Perangkat ini diharapkan dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna dalam kuliah, praktikum, tugas akhir, penelitian, training dan lain-lain," ujarnya.

Kerja sama ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja masa depan yang mempunyai kompetensi teknis serta siap kerja. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan bisnis pada masyarakat luas.

"Di samping itu juga diharapkan dapat mendorong serta memperkuat FTI ITB dalam menyelesaikan persoalan-persoalan industri serta dalam pengembangan kerja sama industri sebagai bagian dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi," lanjutnya.

Sementara itu, Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia, Lamine Jendoubi menyatakan program Digital Twin Ekosistem tersebut menjadi hal penting dari transformasi pengembangan teknologi di Indonesia.

"Siemens memiliki hubungan yang telah terjalin baik dengan ITB sebagai salah satu universitas teknologi," kata Lamine.

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan juga menjadi salah satu upaya untuk mencapai keberlanjutan serta inovasi, khususnya dalam hal transformasi digital.