ITB Fair 2012: Phytagoraswitch, Kompetisi Phytagorean Device Pertama di Indonesia

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id - Untuk pertama kalinya di Indonesia, lomba pembuatan phytagorean device diadakan sebagai salah satu kompetisi antarsekolah yang menjadi rangkaian acara ITB Fair 2012. Sebelas sistem phytagorean device yang telah lulus seleksi awal dipamerkan pada Minggu (05/02/12). Bertempat d Ruang Baca Lantai II Gedung Campus Center Barat ITB, para pengunjung ITB Fair dapat menyaksikan tim-tim dari 11 SMA di Indonesia mempresentasikan phytagorean device masing-masing.

Phytagorean device (Rube Goldberg Machine) adalah suatu sistem alat rumit yang dibuat untuk mengerjakan suatu tugas sederhana. Sistem ini dibuat dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu mekanik fisika yang berkelanjutan sambung-menyambung, sampai mencapai penyelesaian tugas sederhana yang menjadi tujuan akhir sistem. Dalam kompetisi Phytagoraswitch, tiap tim dihimbau untuk menggunakan alat-alat sederhana yang ada di sekitar mereka.

"Dengan diadakannya Phytagoraswitch ini, kami ingin agar SMA-SMA di Indonesia lebih tertarik untuk berinovasi dan berani membuat hal-hal baru. Selain itu, kami juga ingin mengubah stereotipe pelajar yang kebanyakan menilai fisika sebagai suatu mata pelajaran yang 'horor'. Kami ingin memperlihatkan bahwa belajar fisika merupakan suatu hal yang seru dan menyenangkan," kata Krisna Andhika (Geodesi 2009), Koordinator Kompetisi Phytagoraswitch.

SMA 1 Bogor berhasil menyabet juara pertama, diikuti oleh SMA Aloysius 1 Bandung, dan SMAN 1 Tambun Utara yang menempati posisi ketiga. Penjurian dilakukan oleh dosen-dosen dari Teknik Fisika, Seni Rupa, dan perwakilan PP IPTEK. Sistem dinilai berdasarkan jumlah trik yang digunakan, efektivitas dan kreativitas alat, serta konten proposal dan teknik presentasi.

"Awalnya kami ikut lomba untuk mengembangkan potensi SMA, karena SMA kami jarang mengikuti lomba-lomba semacam ini. Sempat terkejut karena berhasil menang," kata Sarah Helena Abighail, ketua tim SMAN 1 Tambun Utara. Ia mengatakan, kendala yang ditemui selama membuat phytagorean device adalah susahnya merealisasikan konsep. "Banyak yang harus diperhatikan, seperti ukuran-ukuran alat, dan fokus pada jarak yang harus akurat."

Di sisi lain, phytagorean device SMAN 10 Padang berhasil memenangkan juara favorit. Juara favorit dipilih berdasarkan hasil voting melalui video yang ditampilkan di sebuah situs video. "Kami senang dapat menyalurkan bakat dan kreativitas kami, serta mewakilkan sekolah sampai ke tingkat nasional," tutur Rizkhan Randa Fajri, ketua tim SMAN 10 Padang.

Rizkhan dan timnya memadukan budaya dan sains sebagai konsep utama phytagorean device mereka. Mereka mengikutsertakan Jam Gadang, ukiran-ukiran batik, serta Rumah Gadang sebagai unsur desainnya. "Mungkin Jam Gadang inilah yang membuat kami terpilih menjadi juara favorit," kelakar Rizkhan.

[divie]


scan for download