ITB, GEM, dan CSU Tandatangani MoU untuk Pembangunan Laboratorium Bersama Teknologi Bahan Energi Baru dan Metalurgi
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Central South University (CSU) dan GEM, pada Rabu (13/12/2023) di Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Bandung. Agenda ini turut dihadiri pula oleh Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC., CLU. Adapun kerja sama dimaksud adalah pembangunan laboratorium bersama teknologi bahan energi baru dan metalurgi.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., Chancellor of Central South University Prof. Yi Hong, Chairman of GEM Prof. Xu Kaihua, serta Asisstant General Manager of GEM Dr. Xu Pengyun.
Prof. Reini memberikan dukungan penuh atas kerja sama antar seluruh pihak yang hadir pada hari ini. Menurutnya kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang positif, tidak hanya bagi ITB, namun juga bagi Indonesia.
"Kami sangat excited dengan adanya kerja sama ini. Semoga kerja sama ini dapat membawa dampak yang lebih baik untuk hubungan Tiongkok dan Indonesia, membawa perubahan yang lebih powerfull, dan memberikan manfaat bagi bidang industri," ujarnya.
Agenda pada hari ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara ITB, GEM, dan CSU yang telah diadakan pada 6 November 2023 lalu. Sebelumnya ketiga pihak telah sepakat menandatangani MoU terkait beasiswa, join collaboration, pertukaran teknologi, serta ilmu pengetahuan.
Adapun kerja sama program laboratorium bersama teknologi bahan energi baru dan metalurgi ini rencananya akan dibangun di ITB Kampus Jatinangor. Kolaborasi pembangunan laboratorium bersama ini selaras dengan visi dari kerja sama Indonesia dan Tiongkok dalam bidang sains serta teknologi.
Nantinya, laboratorium tersebut akan berfokus pada penelitian bahan energi terbarukan, penelitian bahan-bahan mineral berharga, green energy, hingga mempromosikan bidang pertambangan di Indonesia.
Prof. Yi Hong pun turut memberikan respons yang positif atas kerja sama program laboratorium bersama ini. Menurutnya kolaborasi ini dapat membawa pengaruh yang lebih baik bagi hubungan Indonesia dan Tiongkok di masa yang akan datang.
Sementara itu, Prof. Xu Kaihua, menyatakan kerja sama ini merupakan salah satu kolaborasi terbaik antara Indonesia dan Tiongkok yang pernah terjalin.
Sebab, program laboratorium bersama tersebut merupakan yang pertama di dunia dalam bidang teknologi bahan energi terbarukan serta metalurgi.
"Ini dapat menjadi salah satu kerja sama terbaik yang pernah ada antara Indonesia dan Tiongkok. Hasilnya nanti dapat diimplementasikan menjadi berbagai sumber daya yang menguntungkan bagi industri di Indonesia," ungkapnya.
Di sisi lain, Menkes Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC., CLU., mengatakan kerja sama ini dapat semakin mengeksplor lagi berbagai kekayaan alam yang serta sumber energi yang ada di Indonesia, termasuk energi terbarukan. Menurutnya, energi terbarukan juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai perkembangan industri di masa yang akan datang, termasuk di bidang kesehatan dan medis.
"Semoga kerja sama ini juga membawa perubahan serta peningkatan yang baik dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ungkap Menkes.
Harapannya, kolaborasi ini dapat menjadi sejarah baru di bidang sains dan teknologi antara Indonesia serta Tiongkok. Sekaligus memberikan kontribusi besar bagi pendidikan dan industri teknologi kedua negara.