Jajaki Kerjasama, ITB dan Pemkab Musi Rawas Jalin Kesepahaman Bersama

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Rektor ITB dan Bupati Kabupaten Musi Rawas menandatangani kesepahaman bersama. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)

BANDUNG, itb.ac.id -- Institut Teknologi Bandung menjalin kesepahaman bersama dengan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., dan Bupati Musi Rawas Ir. H. Hendra Gunawan, MM., di Rapim A, Gedung CCAR ITB, Jalan Tamansari No. 64, Bandung, Senin (19/8/2019).


Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Selatan. Mayoritas masyarakat di daerah tersebut bermata pencaharian sebagai petani karet. Namun masalahnya ialah pengolahan dari karet tersebut masih mentah sehingga perlu adanya hilirisasi guna mendongkrak sektor tersebut. “Kemudian keunggulan kami lainnya di sektor tanaman pangan, kabupaten ini memiliki lumbung beras,” kata Hendra Gunawan saat memberikan sambutan.


*Bupati Musi Rawas Ir. H. Hendra Gunawan, MM. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)

Ia menambahkan, sektor pertanian lain yang memiliki potensi ialah keberadaan kebun sawit. Kemudian juga saluran-saluran irigasi yang bisa dimanfaatkan selain untuk pembangkit listrik tapi juga menjadi objek wisata baru. Peran ITB, menurutnya dibutuhkan dalam rangka kerjasama pengembangan sektor-sektor tersebut.

Sementara itu, Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi menyambut itikad baik atas kerjasama yang akan dijajaki oleh Pemkab Musi Rawas. Ia menyampaikan sektor pertanian dan perkebunan di Musi Rawas berpotensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat karena daerah lain belum tentu memiliki sumber daya alam tersebut.

Rektor juga mengucapkan selamat kepada bupati, seusai bupati menyampaikan bahwa per tanggal 31 Juli 2019, Kabupaten Musi Rawas sudah keluar dari status daerah tertinggal. Salah satu desa di Musi Rawas juga berhasil menorehkan prestasi sebagai juara 2 tingkat nasional dalam bidang perpustakaan desa.

*Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi (Foto: Adi Permana/Humas ITB)

Berbicara tentang sawit, ITB sendiri memiliki Lab Industri-Katalis Pendidikan yang berada di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) Fakultas Teknologi Industri (FTI). Lab tersebut telah menghasilkan katalis yang bisa mengubah sawit menjadi biodiesel, bioavtur, dan biogasoline. “Katalis hasil lab tersebut mampu mengubah sawit menjadi bensin dengan octan number sampai 100,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Rektor mengatakan di sektor pariwisata, ITB memiliki Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan yang telah banyak bekerjasama dalam pengembangan sektor tersebut. Sebab saat ini pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan negeri yang mampu memberi nilai tambah. “Kami dengan senang hati siap berkolaborasi karena ITB bukan untuk ITB tapi ITB untuk masyarakat, bangsa, dan negara, dan juga untuk Kabupaten Musi Rawas,” pungkas Prof. Kadarsah.