Jalin Kerjasama dengan Peneliti Prancis, ITB Gelar Franco Indonesia Workshop on Renewable Energy

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id - Senin sampai dengan Rabu (16-18/09/13), bertempat di Aula Timur ITB dan bekerjasama dengan IFI - Kedutaan Besar Perancis di Indonesia , ITB menggelar seminar bertemakan energi terbarukan : "Franco Indonesia Workshop on Renewable Energy". Seminar ini sekaligus menjadi ajang pertemuan bagi para peneliti Indonesia dan ahli-ahli yang khusus didatangkan dari Prancis untuk saling berdiskusi. Pada hari ketiga, acara diisi dengan diskusi dan presentasi oleh para ahli dari kedua negara, lalu ditutup dengan kunjungan ke Kamojang Geothermal Power Plant.

Menurut definisi International Energy Agency (IEA), energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alamyang diisi ulang terus menerus. Contohnya adalah energi yang dihasilkan baik secara langsung ataupun tidak langsung dari matahari atau panas bumi. IEA mengklasifikasikan energi terbarukan seperti matahari, angin, biomassa, geothermal, hydropower, laut, biofuel, dan hidrogen.

Penggunaan energi secara besar-besaran memang nyatanya mendorong pertumbuhan ekonomi , namun seringkali dibarengi dengan kerusakan ekologis yang pada akhirnya membawa potensi kebencanaan baik untuk alam maupun untuk manusia. Selain itu, berbagai faktor pendorong lain seperti pertumbuhan penduduk, pemenuhan kebutuhan energi dan intensidikasi permasalahan lingkungan, menjadikan sumber energi berkelanjutan sebagai isu internasional beberapa tahun terakhir ini.

Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar, seperti menyediakan layanan untuk pulau-pulau kecil secara berkelanjutan dan memiliki jaringan infrastruktur yang baik untuk mengakses transportasi pusat. Selain itu, menyelenggarakan sistem energi yang 'bersih' atau rendah emisi karbon tentunya akan memakan biaya yang tidak sedikit. Seminar ini sekaligus sarana diskusi untuk membahas peran energi baru dan terbarukan dalam kaitannya dengan  pembangunan berkelanjutan, penurunan energi konvensional, dan tantangan lingkungan.

Pada hari kedua, seminar ini dibuka oleh International Scientific Commintee, yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Prof. Bernard Cambou. Komite Internasional yang menghadiri seminar ini antara lain Prof. Maurice Fadel, Prof. Bernard Cambou, Prof. Aryadi Suwono, Prof Yanuarsyah Haroen, dan Dr. Halim Abdurrachim.

Seminar ini diharapkan dapat mempererat kerjasama bilateral antara pihak akademis dan industri yang direalisasikan dengan peningkatan penelitiaan oleh universitas-universitas yang turut serta dalam seminar ini, memperkuat jaringan bilateral dan membangun proyek-proyek kolaborasi untuk mengoptimalkan pengaturan dan penyimpanan energi baru dan terbarukan.