Prestasi yang ditorehkan kontingen ITB antara lain : Juara I & II Smart Competition, Juara I & II Plan of Development, dan Juara III Oil Rig Design Competition. Joshua Reinhard (Teknik Perminyakan 2014) salah satu kontingen ITB dalam Oil Rig Design Competition mengaku bahwa lomba ini merupakan langkah awal yang baik baginya dan rekan timnya. “Ini lomba pertama bagi saya, dan langsung dapat juara tiga. Puji Tuhan banget,” jelas Jore, panggilan akrab Joshua Reinhard. Tim yang bernama Triton ini merupakan kolaborasi lintas jurusan yaitu teknik perminyakan, oseanografi, dan arsitektur. Meski sempat terkendala karena persiapan UTS, namun tim Triton tetap berusaha membuat desain oil rig seinovatif mungkin. “Oil rig ini menggunakan airborne system, yaitu sistem yang menggunakan kincir angin sebagai salah satu pembangkit energi dan untuk meningkatkan efisiensi agar pemakaian listrik tidak boros. Selain itu, oil rig ini juga menggunakan dual pontoon system yang sangat inovatif dan belum pernah dipakai dalam lomba oil rig manapun,” jelas Jore. Petrolida 2017 diikuti oleh 10 tim yang berhasil melewati seleksi blueprint. Tim tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti STEM AKAMIGAS, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, ITS, UPN, STT Migas, dan ITB. Selain kegiatan kompetisi, Petrolida 2017 juga diramaikan dengan kegiatan Amazing Race, Gala Dinner, dan Inspiring Career Talk.

Reporter : Dicky Alviansyah (Teknik Perminyakan 2015)
ITB Journalist Apprentice 2017