KRI - KRCI 2012: Libatkan Mahasiswa di Kepanitiaan Inti

Oleh Edo Belva

Editor Edo Belva

BANDUNG, itb.ac.id - Menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya dalam ajang Kompetisi Robot Indonesia (KRI) serta Kompetisi Robot Cerdas Indonesia (KRCI) merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi ITB.  KRI - KRCI sendiri merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dikti). Dan di setiap tahunnya Dikti menunjuk berbagai perguruan tinggi sebagai tuan rumah di KRI - KRCI.

"Pada tahun ini, giliran ITB yang menjadi tuan rumah," ujar Kusprasapta Mutijarsa, selaku ketua umum dari kegiatan ini.

Libatkan Mahasiswa

Menurut Kusprasapta atau yang lebih akrab disapa Soni, biasanya di berbagai perguruan tinggi lain, kepanitiaan KRI - KRCI hanya melibatkan staf dosen dan staf Dikti. Sedangkan mahasiswa hanya berfungsi sebagai panitia pelengkap.

"Di sini kita ingin menunjukan sesuatu yang berbeda," ujar Soni. "Kita akan melibatkan mahasiswa dalam kepanitiaan inti. Mahasiswa akan berkolaborasi dengan pimpinan dan staf ITB serta panitia dari DIKTI demi kesuksesan acara ini," ungkapnya.

Menurut Soni, hal ini merupakan sebuah tantangan besar. "Kita mempertaruhkan nama baik ITB di sini,"  tambahnya.

Sedangkan menurut M. Nailul Syauqy Author (Teknik Elektro 2009) selaku Ketua III dalam kepanitiaan kali ini, hal ini merupakan sebuah tantangan besar bagi mahasiswa ITB. "Ini merupakan tantangan kami sebagai mahasiswa untuk menunjukan bahwa kami juga bisa bekerja sama dan berkontribusi untuk mensukseskan acara tersebut," ujarnya.

Koordinasi Panitia Menjadi Tantangan

Tantangan lain dalam penyelenggaraan KRI KRCI 2012 adalah koordinasi. Menurut Soni, banyaknya jumlah panitia serta perbedaan latar belakang dan pola pikir menjadikan koordinasi antar panitia menjadi tantangan tersendiri.

"Panitia inti terdiri dari staf Dikti, dosen dan staf ITB Ganesha, staf ITB Jatinangor serta panitia dari mahasiswa," ujar Soni.  "Tantangan pertama kami adalah saat berkenalan. Karena kita semua sama sekali tidak saling mengenal saat itu," ungkapnya.

Solusi yang digunakan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan sering mengadakan rapat dan kunjungan ke Jatinangor. Dengan begitu, semua panitia diharapkan dapat saling mengenal dan dapat bekerjasama dengan baik demi kesuksesan acara ini.

"Koordinasi dan kepercayaan antar panitia sangat dibutuhkan demi kesuksesan acara ini," ujar Soni.
Dengan kepanitiaan yang sudah terbentuk dan berjalan sampai sekarang, Soni berharap acara ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti. "Saya berharap KRI - KRCI kali ini dapat memberikan kesan mendalam bagi seluruh partisipan dalam acara tersebut," ungkap Soni.

"Selain itu saya berharap melalui kepanitiaan kali ini dapat menjadi media pembelajaran bagi semua panitia, baik itu panitia dari pihak mahasiswa, maupun dari pihak staf dan dosen ITB" ujarnya.

 

 Sumber foto : Dokumentasi resmi panitia