Kuliah Tamu SITH Bersama Nusantics: Start Up Bioteknologi Berbasis Mikrobioma

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id — Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan kuliah tamu untuk mata kuliah BM3207 Mikrobiomik, BM3206 Metabolomik, dan BT6214 Diet dan Mikrobiom Usus secara daring, Kamis (21/3/2024). Pemateri dari kuliah tamu ini adalah Revata Utama, B.Sc., CEO dari Nusantics.

Kuliah tamu bertajuk “Microbiome: Real or Fantasy?” ini memberikan gambaran akan pentingnya mikrobioma dalam berbagai bidang, terutama dalam kesehatan. Revata yang merupakan lulusan ilmu biomedis National University of Singapore mendirikan Nusantics bersama rekannya hingga menjadi perusahaan start up bioteknologi pertama di Indonesia yang menggunakan mikrobioma sebagai basis dari diagnostik molekuler.

Nusantics mengintegrasikan antara genomik dan mikrobiomik untuk pengembangan kit diagnostik dan telah memiliki lebih dari 1000 data Human Genome Indonesia.

Revata menjelaskan, start up yang didirikan pada 2019 ini awalnya berfokus pada industri kecantikan terkait profil dan kesimbangan mikrobioma kulit. Namun, karena terjadi pandemi COVID-19, perusahaan ini melakukan shifting dalam merancang diagnostik kit yang dikhususkan untuk COVID-19, misalnya kit PCR dengan spesifitas dan sensitivitas yang tinggi.

Revata mengungkapkan, komposisi mikrobioma di setiap bagian tubuh manusia sangatlah bervariasi dan memiliki pola yang berbeda. Perubahan dari pola (dysbiosis) inilah yang nantinya dapat digunakan untuk mendeteksi adanya suatu penyakit sedini mungkin. Selain dipengaruhi oleh faktor genetik, komposisi mikrobioma seseorang juga dipengaruhi oleh lingkungan. Bahkan, metode persalinan turut andil dalam menentukan seperti apa komposisi mikrobioma dan akan berpengaruh terhadap imunitas individu tersebut dalam hidupnya.

Saat ini, Nusantics terus melakukan pengembangan riset dan inovasi di berbagai aspek, tidak hanya terbatas pada COVID-19. Bahkan, pada tahun 2022 Nusantics menggandeng Illumina, perusahaan bioteknologi terkemuka asal Amerika Serikat untuk program pendanaan dan bantuan pengembangan teknologi melalui program Illumina Accelerator.

Menurut Revata, “Peran lulusan mikrobiologi sangatlah dibutuhkan dari mulai hulu, yaitu proses perancangan produk sampai hilir yaitu pemasarannya.” Adanya kuliah tamu ini memberikan gambaran kepada mahasiswa mikrobiologi tentang jalur karier apa saja yang bisa didapatkan setelah lulus.

Reporter: Dina Avanza Mardiana (Mikrobiologi, 2022)