Kuliah Umum Prodi S2 Biomanajemen: Inspiring to be a Bio-preneur
Oleh Muhammad Arief Ardiansyah
Editor Muhammad Arief Ardiansyah
Bio-industri sebagai Basis Ekonomi Masyarakat
Bio-industri tersusun dari 2 kata: bio dan industri. Bio bermakna segala hal yang berhubungan dengnas sistem hidup sementara industri dimaknai sebagai keseluruhan aktivitas bisnis dari mulai produksi untuk menghasilkan nilai tambah, hingga sampai pada tahap pemasaran demi mendapatkan keuntungan. Dari sini dapat disarikan bahwa bio-industri bukan sekedar pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan agen hayati tetapi juga dimaksudkan untuk keperluan ekonomi supaya menghasilkan keuntungan baik secara finansial maupun manfaat kepada masyarakat luas.
Setidaknya terdapat 2 alasan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa bio-industri itu penting. Pertama bahwa keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi. Dengan kata lain, potensi pengembangan bio-industri di Indonesia juga sangat tinggi. Bukan hanya pada jenis makhluk hidup yang sudah dikenali potensinya tetapi juga pada seluruh organisme yang masih berstatus sebagai plasma nutfah. Adapun alasan kedua mengapa bio-industri menjadi penting adalah karena adanya kebutuhan wisata alam yang terus meningkat. Wisata alam juga menjadi ranah dari bio-industri karena memiliki tujuan utama menghasilkan profit dan manfaat kepada masyarakat dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmu biologi, ilmu teknik, teknologi, dan juga manajemen. Oleh karenanya Dr. Noorsalam menyebutkan bahwa bio industri dapat menjadi basis ekonomi masyarakat di masa mendatang.
Kenali Ekosistem: Kunci Penting Bio-industri
Diantara kunci penting dalam pembangunan dan pengembangan bio-industri ialah pengetahuan dan wawasan yang baik terhadap ekosistem. Seorang bio-preneur wajib mengenali ekosistem yang akan dihadapinya secara menyeluruh. Semisal apabila ingin bergerak dari sebuah desa, maka ia harus jeli melihat seluruh jenis komoditas yang dapat dihasilkan oleh desa tersebut mulai dari tekstil, ragam hias, pangan, energi, atau mungkin farmasi. Masing-masing harus dianalisis secara baik. Umumnya sebuah bio-industri memiliki komoditas utama pada bidang pertambangan, tekstil, farmasi, dan bioreaktor. Maka analisis kondisi ekosistem dapat dimulai dari bidang-bidang tersebut.
Dr. Noorsalam juga mengenalkan prinsip eco-farming dalam rangka mengenali ekosistem. Prinsip eco-farming mengedepankan pengembagan yang berdasar pada 3 hal, yakni produksi yang zero waste, manajemen off farm dengan on farm, serta integrasi dari berbagai komoditas yang ada. Dr. Noorsalam pun turut memberikan berbagai contoh komoditas yang dapat dikembangkan dengan prinsip ini mulai dari kepiting soka, ikan bandeng, sweet potato, kerang hijau, udang, blotong, hingga tanaman bambu. Komoditi-komoditi tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan dalam pengembangannya sangat mungkin untuk tetap menciptakan keharmonisan dengan alam.
Jadilah bio-preneur dari sekarang!
Apabila Anda tertarik untuk terlibat di dalam pembelajaran dan pengembangan lebih lanjut seputar bio-preneurship ini maka program studi Magister Biomanajemen siap memenuhi kebutuhan Anda. Program studi yang sudah mendapat akreditasi A melalui SK Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 007/BAN-PT/Ak-IX/S2/VII/2011 ini memang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan kapasitas kepemimpinan dan kewirausahaan yang dimiliki dalam mengembangkan sumberdaya hayati tropika berbasis pengetahuan hayati. "Harapannya adalah bagaimana seorang mahasiswa S2 bisa lulus bukan hanya dengan tesis tetapi juga dengan bisnis," ungkap Angga Dwiartama, PhD selaku ketua pelaksana kuliah umum kali ini. Pada akhir sesi kuliah umum Dr. Noorsalam pun ikut menegaskan kembali agar para peserta segera bersiap untuk menjadi seorang bio-preneur. "You just do it to be a bio-preneur. Insya Allah pasti jadi duit yang bermanfaat," tegas dokter yang juga pernah menjabat sebagai ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ini.
(Sumber foto: Dokumentasi Panitia)