Laboran FMIPA ITB Raih Anugerah Kilab dengan Inovasi Spektrofotometer Berbasis Arduino
Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022
Editor Anggun Nindita
JAKARTA, itb.ac.id - Laboran Kimia Organik FMIPA ITB Aih Diniresna, M.Si. meraih Anugerah Sumber Daya Karya Inovasi Laboran (Kilab) Terbaik Kategori Peraga Kesehatan bagi Pranata Laboratorium Pendidikan atau Laboran di Perguruan Tinggi dengan Inovasi “Pengembangan Spektrofotometer Cahaya Tampak Berbasis Mikrokontroler Arduino Nano Berbiaya Murah dan Portable untuk Pengukuran Antioksidan Sampel Tumbuhan”. Program Kilab ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Saintek, dan Teknologi pada Jumat (13/12/2024).
Dalam pengerjaannya, Aih Diniresna, M.Si. berkolaborasi dengan Laboran Sistem Kendali dan Komputer (STEI) Irwan Zaenal Nurhidayat dalam pembuatan alat. Sedangkan, proses penulisan jurnal dan laporan, keduanya dibimbing oleh Robby Roswanda, S.Si., M.Si., Ph.D.
Ketua tim, Aih Diniresna, mengatakan bahwa alat tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan untuk menunjang praktikum mahasiswa. Alat spektrofotometer yang sudah ada mengalami kerusakan dan sulit untuk diperbaiki. Hal tersebut yang kemudian menginspirasinya untuk membuat alat serupa dengan biaya murah dan akurat dengan komponen yang mudah ditemukan.
Adapun fungsi alat tersebut adalah untuk mengukur angka ICP (Inductively Coupled Plasma) dari antioksidan sampel tumbuhan berupa biji kopi dan matoa menggunakan sumber red wave dengan panjang gelombang 635-650 nanometer.
Ketika diuji, alat tersebut dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan gelombang dengan panjang 600 nanometer. Hasil uji coba tersebut memiliki galat 1,2% yang tergolong cukup baik karena masih di bawah batas toleransi sebesar 2%.
“Harapannya spektrofotometer ini dapat dikembangkan dan disempurnakan hingga semua galatnya di bawah 2% agar inovasinya dapat diajukan ke HKI. Sejauh ini, inovasinya baru diajukan hingga jurnal bunga rampai.” ungkapnya.
Proses pembuatan alat tersebut memakan waktu yang sangat panjang. Dimulai dari penyusunan proposal, pembuatan alat, monitoring dan evaluasi, serta diseminasi nasional sejak bulan April hingga Desember 2024. Alat tersebut kini ditempatkan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA ITB supaya mahasiswa dapat mengenal, mempelajari penggunaan alat tersebut, serta membaca dan mengolah data yang dihasilkan.
Dengan segala keterbatasan yang ada, tim tersebut berusaha untuk mempelajari berbagai hal baru, seperti membuat poster dan video, yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan. Keinginan untuk mengetahui hal-hal baru juga menciptakan inovasi dari berbagai tantangan yang ada menjadi dorongan kuat untuk menyelesaikan rangkaian program tersebut, hingga dinobatkan menjadi karya inovasi terbaik.
“Kita harus termotivasi untuk menjadi lebih baik dari hal terkecil dengan melihat kebutuhan di lingkungan terdekat kita. Selain itu, kerja sama merupakan hal terpenting, satu keilmuan tidak akan cukup memenuhi kebutuhan kita, kolaborasi dengan bidang lain itu kuncinya sehingga kita mengetahui banyak hal-hal baru.” pesan Aih Diniresna.
Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)