Launching Aplikasi Desanesha: dari ITB untuk Desa di Indonesia

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id–Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Ketiga frasa itu dengan kuat menyusun Tridharma Perguruan Tinggi: Tiga pilar kewajiban kaum intelektual dalam satuan perguruan tinggi. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), ITB berusaha memenuhi kewajiban pengabdian masyarakat, salah satunya dengan launching aplikasi Desanesha pada acara Pameran Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (PRIMA) Selasa (20/12/2022).

Aplikasi Desanesha besutan LPPM ITB merupakan aplikasi yang bertujuan menghubungkan pakar ITB pada kepala desa, khususnya di daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T). Hal ini sendiri dilakukan untuk mendukung target pengabdian masyarakat ITB.

Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., memaparkan bahwa pengabdian masyarakat ITB harus menjangkau 3 ring, pertama kepada masyarakat tetangga, kedua dalam skala nasional, dan ketiga pada daerah 3T. “Ribuan kilometer perjalanan kolega-kolega kami ini (membuat) beliau-beliau memahami bahwa desa memiliki sumber daya yang sangat besar—tetapi kawan-kawan kita di desa ataupun di daerah 3T menghadapi tantangan dalam pengelolaannya,” ujar Rektor.

Sejalan dengan hal tersebut, Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM ITB, Deny Willy Junaidy, S.Sn., M.T., Ph.D., menyatakan bahwa prioritas pengabdian masyarakat ITB adalah memberdayakan dan memandirikan masyarakat di kawasan 3T. “Dosen ITB pun dapat menjelajahi permasalahan dan kebutuhan ipteks sains di desa melalui sumber data yang di-input oleh kepala desa di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Denny.

Proses launching dilanjutkan dengan pemutaran sebuah kemasan video yang telah dipersiapkan mengenai simulasi manfaat aplikasi. Pada pemutaran video, terlihat bahwa warga desa di kawasan 3T acapkali menghadapi masalah dengan kompleksitas yang lebih tinggi karena jauhnya akses teknologi kepada mereka.

Video juga menampilkan bagaimana pihak pakar dan dosen di ITB dapat bertindak secara langsung menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Aplikasi DesaNesha memungkinkan pakar ITB untuk langsung menanggapi permasalahan sehingga dapat melakukan ideasi solusi, penelitian, dan penerapan solusi atas permasalahan desa yang sebelumnya di-input oleh kepala desa tersebut.

Reporter: Ananta Muji (Sistem dan Teknologi Informasi, 2019)