LPPM ITB Lakukan Monitoring Evaluasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kab. Sumba Tengah
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
SUMBA, itb.ac.id--Tim LPPM ITB yang diwaliki oleh Edi Sasmita, SE., M.Si., (Kepala Bagian Administrasi Umum LPPM), beserta beberapa staf LPPM ITB melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur pada 13-15 Oktober 2022.
Kunjungan tersebut dalam rangka monitoring dan evaluasi program Pengabdian Masyarakat LPPM ITB tahun 2022. Dalam melaksanakan kegiatan ini, tim didampingi oleh pelaksana kegiatan Pengabdian Masyarakat, Poetro Lebdo Sambegoro, M.Sc., Ph.D. (Dosen FTMD) beserta timnya Dr.Eng. Firman Bagja Juangsa, S.T., M.T., (Dosen FTMD) dan Michael Julian Estefan (Mahasiswa FTMD), yang sebelumnya sudah melaksanakan kegiatannya di Sumba Tengah, dengan judul kegiatan "Instalasi Floating Solar Still di Kabupaten Sumba Tengah".
Dikutip dari laman LPPM ITB, pada kunjungan ini, tim LPPM ITB berkesempatan untuk berdiskusi mengenai inisiasi kerja sama berupa MoU dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah. Kunjungan tim LPPM ITB diterima dengan baik oleh Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sumba Tengah, Yohanis Umbu Tagela, M.Si., yang didampingi oleh Kepala Bagian Hukum, Petrus Umbu, S.H., Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Keda Rambu Katta, S.Si., beserta Sekretaris bidang Lingkungan Hidup, Nancy Mette, S.Si.
Dalam pertemuan ini, tim LPPM ITB menyampaikan beberapa program Pengabdian Masyarakat yang sudah dilaksanakan LPPM ITB, yang mana dari program-program tersebut dapat membuka peluang kerja sama antara ITB dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan memajukan masyarakat Sumba Tengah.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2019, Kabupaten Sumba Tengah memiliki jumlah penduduk paling sedikit dibandingkan dengan kabupaten lainnya di NTT. Terdapat sekitar 86.960 jiwa dan hanya terdiri dari 6 Kecamatan. Sumba Tengah memiliki luas wilayah seluas 186.918 Ha. Daerah ini memiliki potensi unggulan yang dapat dikembangkan, seperti dari sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata.
Di sisi lain, Kabupaten Sumba Tengah masih menghadapi permasalahan, seperti kegagalan dalam pertanian karena hama, kurangnya nutrisi untuk hasil pertanian, pengelolaan sampah, pengembangan potensi parisiwata untuk kampung adat, dan pengembangan sumberdaya manusia. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sumba Tengah, Yohanis Umbu Tagela, M.Si., dalam diskusinya, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah berharap dapat memaksimalkan potensi sumber daya yang dimilikinya.
"Program-program pengabdian masyarakat ITB yang sudah dijalankan di daerah lain sangat menggiurkan untuk bisa dilakukan di Sumba Tengah. Kami berharap bisa memaksimalkan sumberdaya kami agar dapat lebih produktif. Banyak potensi tapi kami belum bisa memaksimalkan potensinya,” ujar Yohanis.
Secara terpisah melalui pesan singkat, Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu, yang pada kesempatan ini berhalangan hadir menyatakan dukungannya terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dan akan berlangsung di Sumba Tengah.
Sebagai kenang-kenangan dari tim LPPM ITB untuk Pemkab Sumba Tengah, tim memberikan cinderamata berupa Buku 'Merajut Masa Depan Berkelanjutan' serta cendera mata desanesha.
Di hari yang sama, tim LPPM pun mengunjungi SMA Kristen 1 Sumba Tengah, yang mana sebelumnya Poetro Lebdo Sambegoro, Ph.D., dan tim sudah memasang alat Floating Solar Still untuk distilasi air menggunakan energi surya. Alat ini dirakit secara langsung di sekolah sembari mengajarkan para siswa bagaimana proses instalasi alat ini. Saat disambut oleh para guru di SMA Kristen 1 Sumba Tengah, dalam diskusinya, masyarakat sekitar berharap sekali ITB akan membawakan lagi sesuatu yang menarik untuk Sumba Tengah, khususnya bantuan yang dapat meningkatkan pengetahuan para siswa agar bisa lebih produktif dan apa yang sudah dilakukan dapat berkelanjutan.
Kegiatan instalasi teknologi Solar Still ini dilakukan selama Juni-Juli 2022. Tim pelaksana, yang terdiri dari mahasiswa dan dosen, tinggal di Kabupaten Sumba Tengah selama satu bulan untuk survei lokasi, perakitan alat, instalasi, serta pengukuran performa alat. Saat ini tim sedang bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Sumba Tengah untuk memasang alat distilasi ini di Desa Memboro dan Konda Maloba dengan skala yang lebih besar.