LSS ITB: Gabungkan Pengabdian dan Kesenian dalam Sundaland 2014

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor Ninik Susadi Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Pengabdian kepada masyarakat tidak selalu dengan memberikan bantuan berupa materi. Hal itulah yang mendasari Lingkung Seni Sunda (LSS) ITB untuk mengadakan  salah satu bentuk pengabdian dengan bakti sosial ke panti asuhan. Bakti sosial yang diadakan pada (1,3,17/5/2014) merupakan rangkaian dari  Agenda Badag LSS ITB yang bertajuk "Pasang Bakti Ku Pangarti Dina Budaya Sunda".  Bakti sosial yang dilaksanakan di panti asuhan Baabussalam, Bandung Timur ini merupakan wujud dari kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat.

Berbeda dengan kegiatan bakti sosial pada umumnya, bakti sosial yang diselenggarakan oleh LSS ITB menggabungkan keterampilan dasar dengan kebudayaan  Sunda. Keterampilan dasar berupa basic science diberikan agar anak-anak panti asuhan memiliki pengetahuan yang dapat diaplikasikan. Pengaplikasian basic science dibagi menjadi tiga bidang, yaitu mengenai gelombang, pemanfaatan jamur, dan  momentum sudut. Ilmu mengenai gelombang diaplikasikan dalam pembuatan suling, pemanfaatan jamur diterapkan pada pembuatan tape, sedangkan momentum sudut diaplikasikan dalam pembuatan panggal.


Selain pengajaran mengenai basic science, anak-anak panti juga diajarkan salah satu kesenian sunda yaitu Gondang. Gondang merupakan kesenian khas sunda yang mewujudkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa terhadap hasil tani yang didapatkan. "Kami ingin menghibur para anak-anak panti dengan kesenian Sunda," tutur Mochammad Raffi Ramadhan (Teknik Sipil 2012) selaku Ketua Pelaksana kegiatan ini. Nantinya kesenian Gondang ini akan ditampilkan pada acara puncak bernama Sundaland.

Sekilas tentang Sundaland

Sundaland merupakan sebuah event yang terdiri dari wahana bertema sains dan kebudayaan sunda, stand-stand kuliner, serta pagelaran yang akan menampilkan kesenian Sunda yang berasal dari anggota LSS ITB. Kesenian LSS ITB yang ditampilkan antara lain upacara bubuka, kacapi suling kawih, rampak kendang, tari Merak, tari Jaipong, serta drama longser berjudul "Kaselek Caleg". Kegiatan ini gratis dan akan diselenggarakan pada Sabtu (14/06/2014)  di Lapangan Basket ITB.

Penyelenggaraan Sundaland didasari atas banyaknya rakyat Indonesia yang mulai melupakan kebudayaan asli milik negaranya sendiri, bahkan sudah banyak kebudayaan Indonesia yang telah diklaim oleh negara asing. Oleh karena itu, sudah saatnya para generasi muda khususnya mahasiswa untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan yang Indonesia miliki. "Mahasiswa boleh mengikuti jaman tetapi ingat kita tinggal dimana dan budaya kita seperti apa dan harus kita lestarikan," tutup Raffi.      

Info lebih lanjut: @sundaland2014