Pengabdian kepada Masyarakat, ITB Buat Sistem Aquaponik di Desa Cinangsi Cianjur

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Proses pembuatan sistem Aquaponik di Desa Cinangsi (Foto: Dr. Endra Susila)

CIANJUR, itb.ac.id -- Sebagai wujud kontribusi nyata untuk masyarakat, Institut Teknologi Bandung membuat Sistem Aquaponik di Desa Cinangsi, Kabupaten Cianjur. Aktivitas pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari studi skala kecil mencari solusi permasalahan mengurangi limbah ke Sungai Citarum.


Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan oleh tim dari Pusat Pemberdayaan Perdesaan (P2D) ITB yang dipimpin oleh Endra Susila, Ph.D., dosen dari Kelompok Keahlian Rekayasa Geoteknik, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB sekaligus ketua P2D-ITB.

Endra Susila dan tim menjelaskan, pembuatan Sistem Aquaponik di Desa Cinangsi Cianjur ini tujuannya untuk meremediasi air limbah tambak ikan, sekaligus memanfaatkan kandungan senyawa organiknya untuk menumbuhkan tanaman air seperti kangkung, selada air dan tanaman sayuran yang dapat dikonsumsi penduduk.

*Tambak Ikan yang airnya dipakai sebagai sumber Aquaponik (Foto: Dr. Endra Susila)

Sistem aquaponik sendiri adalah perpaduan antara aquakultur dan hidroponik. Aquakultur adalah memelihara ikan, sedangkan hidroponik itu menanam tumbuhan dengan media tumbuh berupa air.  Perpaduannya itu dengan memanfaatkan air limbah tambak ikan yang kandungan senyawa organiknya cukup tinggi untuk menanam tumbuhan.

"Berdasarkan hasil survey dan informasi yang kami dapatkan mengenai kondisi lingkungan dan aktivitas masyarakat di daerah tujuan pengabdian adalah permasalahan limbah tambak/kolam ikan, yang solusinya dengan memanfaatkannya untuk aktivitas yang produktif. Aquaponik dipilih karena sistemnya yang relatif sederhana dengan biaya terjangkau sehingga dapat diterapkan oleh masyarakat," katanya.

Manfaat untuk warga, output air yang berasal dari tambak ikan akan lebih bersih dari sebelumnya (inputnya), sehingga dapat mengurangi potensi pencemaran atau bahkan bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat sekitar sesuai kondisi output air, serta dapat dijadikan peluang usaha baru untuk masyarakat sekitar dengan menghasilkan produk ikan dan sayuran. Pembuatan sistem aquaponik juga melibatkan warga sekitar. Mereka diajari bagaimana cara pembuatan dan sangat antusias mengikuti setiap kegiatannya.

*Pelatihan pembuatan Aquaponik kepada warga sekitar (Foto: Dr. Endra Susila)

Pengabdian masyarakat Aquaponik ini juga merupakan peran aktif ITB dalam mengatasi permasalahan lingkungan, dengan mengurangi buangan limbah ke sungai-sungai, seperti Sungai Citarum. Pengabdian tersebut dilakukan sejak Juni sampai Desember 2018.

"Harapannya, setelah pengabdian tersebut, masyarakat dapat menggunakan Sistem Aquaponik untuk produksi ikan dan sayuran secara berkelanjutan," kata Endra dan tim. Ia menambahkan, tumbuhan yang sudah dicobakan dalam pengabdian tersebut adalah tumbuhan air. Rencana berikutnya, akan dicoba lebih lanjut jenis tumbuhan lain seperti tumbuhan holtikultura dan tanaman hias.



Selain pembuatan Sistem Aquaponik, ITB juga melakukan dua kegiatan pengabdian masyarakat lainnya di Desa Cinangsi, yaitu Pembuatan Foto Udara yang dipimpin oleh Prof. Ketut Wikantika dari KK Penginderaan Jauh dan Sains Informasi Geografis Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, dan Pembuatan Kompos Sampah Rumah Tangga yang dipimpin oleh Dr. Qomaruddin Helmy dari KK Rekayasa Air dan Limbah Cair Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian Program Pengabdian kepada Masyarakat untuk Citarum Harum yang dikoordinasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM-ITB).