Muda Berdampak: SRE ITB, TSA ITB dan UGM Gelar FGD Mengenai Project Pengabdian Masyarakat

Oleh Qonita Aulia Rahmatullah - Mahasiswa Teknik Pangan, 2022

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Sabtu, 9 November 2024, Tanoto Student Association UGM berkunjung ke ITB guna bertukar pikiran dalam proyek pengabdian masyarakat. Menggandeng SRE ITB, Tanoto Student Association (TSA) ITB memaparkan proyek pengabdian masyarakat yang telah dilakukan serta memberikan gambaran umum mengenai potensi energi terbarukan yang dipaparkan oleh SRE ITB.

Sebelum memulai Forum Group Discussion (FGD), terdapat pemaparan mengenai proyek-proyek pengabdian masyarakat yang sudah diluncurkan. Di tahun ini terdapat pelaksanaan proyek Aksi TSA di Kampung Cijagra, Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Aksi ini mengusung SDGs poin 13, 15, dan 17 mengenai pembangunan berkelanjutan serta ditujukan guna membantu penanggulan banjir di desa tersebut. TSA ITB meninjau dan bekerja sama dengan BBWS (Badan Besar Wilayah Sungai) setempat untuk mencari solusi dari permasalahan ini. Hasilnya, TSA ITB membuat duckbill drainase dan trash record.

Duckbill drainase memiliki karakteristik aliran maju dan cek mundur sehingga dapat mengatur aliran dan meminimalisasi banjir. Sementara trash record digunakan untuk mengatasi banjir dari sumbernya. Aksi ini di-monitoring dengan mendelegasikan masyarakat sebagai penanggung jawab dan sesekali mendatangi desa tersebut.

Pemaparan Materi Oleh TSA ITB, Senin (9/11/2024).

“Kami (TSA ITB) melakukan aksi ini dengan metodologi inisiasi, planning, execution, controlling, dan closing,” ujar Rigel selaku ketua divisi Project. “Secara umum tantangan yang kami temukan adalah dalam searching program, karena cukup tricky apakah proyeknya benar-benar dibutuhkan atau hanya agar terlaksana atau adanya laporan kegiatan,” lanjutnya.

Proyek kedua yang telah dilakukan adalah aksi penyulingan di Desa Linggar. TSA ITB menggandeng HMTL (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan) ITB dalam proses pembuatan produk. Selanjutnya mereka memaparkan proyek mendatang yaitu GAG community service. Bekerja sama dengan skhole ITB, mereka akan memberikan pengajaran kepada anak-anak terkait sustainability.

Setelah pemaparan oleh TSA ITB, mata acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh TSA UGM. Qiran, wakil ketua TSA UGM memaparkan proyeknya. “Kami membantu MSME Jogja untuk bertumbuh. MSME adalah UMKM yang lack of skill dan market reach-nya masih sedikit. Untuk mengatasi masalah ini, kami melakukan partnership dengan Kampus UMKM Shopee.”

Qiran menjelaskan, salah satu hal yang penting dari semua aksi pengabdian masyarakat adalah sustainability. “How do we measure sustainability? Sustainability dapat dikuantifikasi dengan dua aspek, yaitu dari produk dan dari sistem. Produk dapat dibuat seinteraktif atau se-handy mungkin agar lebih sustain. Contohnya kami membuat guidebook yang dilengkapi dengan worksheet untuk para UMKM agar bisa digunakan hingga 5 tahun ke depan. Satu lagi dari sistem. Dengan membangun sistem, aksi yang kita berikan dapat berjalan terus tanpa selalu kita pantau. Dalam hal ini yang kami lakukan adalah dengan memberikan fasilitas pembuatan akun dari setiap UMKM, yang selanjutnya mereka jalankan dan berkembang sendiri hingga kini,” katanya.

Pemaparan Materi Oleh SRE ITB, Senin (9/11/2024)

Paparan selanjutnya disampaikan SRE ITB. SRE ITB memiliki value inklusivitas untuk memberikan ruang kerja sama bagi seluruh elemen berkolaborasi menunjang sustainable energy. Hanif, Vice President of SRE ITB memberikan gambaran mengenai potensi energi terbarukan dan aksi yang telah dilakukan.

“Potensi energi dapat diambil dari yang ada di sekitar kita, salah satunya sampah. Nyatanya hanya 5% sampah yang didaur ulang, 79%-nya ditimbun di TPA, dan sisanya ada di sungai. Padahal sampah dapat menjadi sumber energi sebesar 2.066 GW,” katanya.

SRE ITB menjelaskan juga potensi energi dari sampah pascatani, yang berkisar 40,9% dari sampah nasional. Angka ini selaras juga dengan kerugian 23-48 juta ton makanan atau sebesar Rp213-551 triliun. Beberapa biomassa yang potensial dijadikan energi adalah tandan kosong dan sekam padi. Pun juga dijelaskan mengenai panel surya dan angin sebagai energi terbarukan.

“Kami bekerja sama dengan Pertamina melakukan instalasi panel surya di daerah Kamojang. Sebelumnya kami juga memasang PLTS di SDN Majakerta, Kabupaten Bandung. Hal ini kami lakukan dikarenakan meninjau kebutuhan masyarakat setempat akan listrik, dan dengan PLTS ini menjadi langkah awal agar masyarakat setempat mendapatkan listrik serta mendapatkan edukasi mengenai energi terbarukan,” katanya.

Presentasi Kesimpulan FGD.

Setelah semua pemaparan, mata acara berlanjut memasuki FGD. SRE ITB, TSA ITB, dan TSA UGM dibagi beberapa kelompok untuk lebih dalam bertukar insight. Dalam forum ini, diberikan selembar kertas seukuran karton untuk menuliskan kendala, solusi, rencana kedepan, dan kesempatan kolaborasi antara SRE ITB, TSA ITB, dan TSA UGM. Terakhir, seluruh kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Reporter: Qonita Aulia Rahmatullah (Teknik Pangan, 2022)

#sre itb #tsa itb #pengabdian masyarakat #keberlanjutan #sustainability