Mahasiswa Astronomi dan Planologi ITB 2014 Buka Oktober dengan Pengabdian Masyarakat
Oleh Abdiel Jeremi W
Editor Abdiel Jeremi W
Dari Fasilitas Umum hingga Motivasi Belajar
Berangkat dari keresahan akan prasarana belajar yang kurang aman, Himastron ITB melancarkan observasi masalah bangunan di daerah-daerah pinggiran Bandung. Dari observasi, ditemukan sebuah mushola dwifungsi di daerah Ciroyom yang kondisinya kurang layak untuk digunakan. Selain sebagai tempat ibadah, mushola yang terletak di RT04/RW04 Desa Ciroyom ini juga digunakan sebagai Rumah belajar (Rumbel) Kereta Mimpi setiap hari Minggu. Kondisi bangunan yang kurang terawat dan selalu mengalami kebocoran di musim penghujan menjadi fokus yang dibenahi oleh mahasiswa-mahasiswa Astronomi 2014 yang tergabung dalam Himastron ITB. Alhasil, aksi yang dilakukan oleh panitia dan warga setempat adalah pembersihan tempat wudhu, pembersihan mushola serta perabot, optimasi tata letak barang-barang, penggantian atap, dan pemasangan talang.
Tingkatkan Minat Belajar dengan Metode Inovatif
Sudut pandang berbeda dipakai oleh Anggota Muda HMP PL ITB 2015, yang lebih dikenal dengan nama Sadeva Satyagraha, dalam melakukan observasi. Mengambil tema pendidikan, mereka mencari data seputar pendidikan di permukiman-permukiman sekitar kampus Ganesha."Banyak jalan yang ditempuh untuk mendapatkan data. Kami telah mengunjungi rumah-rumah dan berkonsultasi dengan stakeholder setempat. Banyak lah prosesnya," ujar Galih Norma Ramadhan (Planologi 2014), salah seorang panitia Kangmas. Dalam bekerja, mereka tidak bekerja sendiri, tetapi dengan bantuan dan asistensi dari Anggota Biasa HMP PL. Pengumpulan data, pengolahan data, dan kajian yang dilakukan berulang-ulang menghasilkan keputusan untuk menyelesaikan masalah motivasi belajar dan bersekolah anak-anak di daerah Taman Hewan.
Kangmas dilaksanakan dengan metode yang inovatif untuk membangkitkan ketertarikan anak-anak terhadap dunia akademik. Pada mata cara pertama, peserta yang menduduki kelas 4 SD hingga SMP menonton film yang menceritakan anak-anak yang kurang mampu, sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan. Di saat bersamaan, peserta yang lebih muda diajak untuk menggambar bersama. Mata acara berikutnya, Career Day, membuka secara utuh wawasan peserta mengenai berbagai macam profesi. Selain itu, terdapat permainan yang membentuk karakter dan mempertajam pemikiran peserta. Puncak acara ditandai oleh aksi teatrikal fabel yang memotivasi peserta untuk belajar dan mencapai cita-cita.
Selain sebagai sebuah tindakan yang berdampak ke luar, kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari kaderisasi kedua HMJ ITB ini juga merupakan sebuah sarana pembelajaran yang lengkap bagi pelakunya. "Yang paling berkesan adalah saat menjalani proses sebelum hari H. (Kami) Banyak belajar mencari data dengan baik dan mengorganisasi massa," ujar Galih. Pernyataan positif juga diungkapkan oleh Ketua baksos Himastron, Ilman Armansyah (Astronomi 2014), "Dalam kegiatan baksos ini, kalau semuanya dilaksanakan dengan ikhlas, kita bisa mendapatkan hal yang sangat penting, yaitu suka cita dalam kolaborasi untuk memberikan manfaat."
Lebih lengkap mengenai Rumah belajar Kereta Mimpi: http://www.itb.ac.id/news/4751.xhtml
Sumber dokumentasi: Putu Evijuliyanti (Astronomi 2014) dan Carlos Nemesis (Planologi 2014)