Mahasiswa ITB Berhasil Raih Prestasi dalam Lomba Tulis Karya Ilmiah Nasional di Lombok
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Beberapa waktu lalu, Mahasiswa Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB berhasil meraih prestasi dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang dilaksanakan secara luring di Universitas Mataram, Lombok. Mahasiswa ini terdiri dari Cokro Santoso, Fahmi Mahardika, dan Ifandra Kusuma Cahya Reynaldi. Dalam kesempatan tersebut mereka berhasil juara harapan 1. Lomba ini telah dilaksanakan sejak bulan Maret, tapi tahap final dilaksanakan pada tanggal 26-29 Mei 2022 lalu.
Dalam lomba tersebut, mereka berhasil menulis karya ilmiah yang berjudul “Pemodelan Spasial Polusi Udara Memanfaatkan Data Penginderaan Jauh Sebagai Upaya Identifikasi Pengaruh Tipe Lahan Guna Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”. Secara garis besar, karya ini berkaitan dengan pengaruh tipe lahan terhadap polusi udara. “Jadi, semisalnya daerah permukiman itu menimbulkan polusi udara yang tinggi NO2 karena banyak aktivitas manusia, maka akan diberikan solusi ketika polusi daerah tersebut tinggi, misalnya RTH ataupun pemeliharaan lingkungan sekitar,” jelas Cokro saat ditanyai via Line beberapa waktu lalu.
Karya ini merupakan hasil dari tugas besar salah satu mata kuliah yang mereka ambil di kelas. Polusi yang semakin tinggi serta alih fungsi lahan yang semakin cepat merupakan ide awal dari pembuatan karya ini. “Harapannya, karya tulis ini bisa lebih dinamis dan dapat menjadi bahan untuk memantau polusi udara dan dampak dari perubahan lahan,” ujar Cokro.
Sebelum mencapai tahap final, mereka telah melalui berbagai persiapan. Mereka mengakui bahwa persiapan cukup mendadak. “Buat persiapannya ini bener-bener ngedadak karena pada awalnya niatnya jalan-jalan. Tetapi, melihat peserta lain semangat jadi munculah jiwa kompetisinya, kalo orang-orang bilangnya the power of kepepet, bahkan bikin earth engine apps pun dadakan karena awalnya yaudah seadanya saja, tapi melihat orang-orang pada bawa maket jadi yaudah mengerjakan earth engine apps dalam satu jam,” cerita Cokro saat itu.
Sebelum berangkat ke Lombok, tim ini terkendala dalam hal biaya, namun, kendala tersebut bisa diatasi karena ada bantuan dana dari Ditmawa ITB. “Jadi terima kasih sekali untuk pihak Ditmawa ITB yang telah mendanai kami dalam perlombaan ini, serta dosen pembimbing Dr.Eng.Anjar Dimara Sakti dan civitas di Teknik Geodesi dan Geomatika,” ucap Cokro.
Mereka berpesan agar teman-teman di ITB bisa percaya diri dalam mengikuti lomba dan mempersiapkannya dengan matang. Mereka juga menganggap bahwa lomba merupakan sarana rekreasi di sela-sela kegiatan akademik. “Ayo lomba, biar bisa jalan-jalan,” ujar Cokro.
Reporter: Kevin Agriva Ginting, GD’20