Mahasiswa ITB Presentasikan Hasil Riset di International Student Energy Summit 2017

Oleh Holy Lovenia

Editor Holy Lovenia

International Student Energy Summit

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa ITB terpilih menjadi salah satu dari 32 delegasi terpilih pada (ISES) 2017 di Merida, Meksiko. Konferensi global yang membahas isu-isu dan perkembangan energi bersama pihak-pihak profesional tersebut diadakan dari hari Selasa (13/06/17) hingga Jumat (16/06/17) dan diikuti oleh 657 mahasiswa dari 120 negara. Vinsensius Hansen (Teknik Mesin 2013) merupakan satu dari dua perwakilan Indonesia yang mendapatkan kesempatan emas untuk mempresentasikan karyanya di ISES 2017. Hasil risetnya tersebut berjudul “Green Purifier: Sea Water to Fresh Water Converter and Electric Generator Using Sea Wave Energy Based On The Principle of Reverse Osmosis”.


Sekilas Mengenai ISES 2017

ISES merupakan sebuah konferensi internasional di mana terdapat juga sesi brainstorming interaktif, studi kasus, dan kolaborasi inovatif bersama dengan para tenaga profesional. ISES diselenggarakan oleh sebuah organisasi non-profit bernama International Student Energy dan sudah dilaksanakan setiap 2 tahun sekali sejak tahun 2009 di Calgary, Kanada. Konferensi ini didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), begitu pula dengan Sekretaris Jenderal PBB periode sebelumnya, yaitu Ban Ki Moon.



Krisis Air Bersih dan Listrik Daerah Tepi Laut Sebagai Fokus Riset
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar daerahnya adalah laut. Laut memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan air tawar dan listrik, sedangkan hanya 10% kawasan pantai yang bisa mengakses air tawar dan 57% untuk listrik dari total populasi negara.

Hansen mengembangkan kembali setelah mendapatkan juara 2 dengan riset ini dan dua orang temannya, yaitu Hasanal Baroki (Teknik Mesin 2013) dan Bima Ramadhana (Teknik Mesin 2013), pada Lomba Inovasi Energi Nasional tahun 2015 di Universitas Trisakti.

Dalam riset ini, terdapat perancangan alat yang menggunakan energi terbarukan berupa gelombang laut untuk mengubah air laut menjadi air siap minum dengan sistem reverse osmosis, dan menggunakan air yang mengalir untuk memutar turbin pada saat yang bersamaan. Kemudian, Hansen sendiri menambahkan sistem agar alat dapat menghasilkan listrik sebagai inovasi dalam hasil risetnya untuk dipresentasikan pada ISES 2017.




Buah Manis dari Kerja Keras

Hansen mengaku bahwa banyak manfaat yang dapat dipetik dari usaha kerasnya kali ini. Salah satunya adalah mengenal sesama mahasiswa dari berbagai Negara, menjalin hubungan dengan para tamu pembicara profesional, dan koneksi bisnis dari beberapa orang setelah melakukan presentasi.

Selain itu, ia juga mendapatkan pengalaman dalam hal mencari sponsor untuk mendanai keberangkatannya. Pada akhirnya, PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT. Lautan Luas Tbk, PT. Lautan Organo Water setuju untuk mensponsori kepergian Hansen ke ISES 2017.

Ditambah lagi, banyak berita-berita dan informasi terbaru mengenai energi yang bisa ia dapatkan dari konferensi tersebut, mulai dari energi matahari, panas bumi, nuklir, minyak, gas, dan masih banyak lainnya.

“Untuk teman-teman ITB lainnya, terutama mahasiswa lainnya yang sedang mencari sponsor untuk ikut konferensi, tetap semangat dan pantang menyerah,” ucap Hansen. “Mungkin memang banyak rintangan ke depannya, tetapi dijalani saja. Kalau terus berusaha, pasti akan ada solusi untuk melewatinya.”