Mahasiswi ITB Juara Umum III Lomba Karya Tulis Ilmiah Unpad Bertema Save Soil for a Brighter Future

Oleh Helga Evangelina - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Janeeta Faiza, Erica Nadia Putrie, dan Cayla Khansa Yovinus, meraih Juara Umum III dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Keprofesian Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Universitas Padjajaran.

JATINANGOR, itb.ac.id - Tiga mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) dari jurusan Rekayasa Pertanian, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati angkatan 2022, meraih Juara Umum III dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang diadakan Himpunan Mahasiswa Keprofesian Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Universitas Padjajaran (Unpad). Mereka adalah yaitu Janeeta Faiza, Erica Nadia Putrie, dan Cayla Khansa Yovinus.

Lomba ini mengusung tema utama "Save Soil for a Brighter Future" dan diikuti peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti IPB, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Perjuangan Tasikmalaya, dan sebagainya.

Kompetisi ini berlangsung dari bulan Juni hingga September 2024 yang melibatkan beberapa tahapan seleksi, mulai dari pengumpulan abstrak, seleksi 10 besar, seleksi 5 besar, hingga pengumuman juara.

Tim tersebut memilih subtema alih fungsi lahan dengan fokus pada fitoremediasi tanah yang tercemar hidrokarbon. Adapun judul karya ilmiah mereka adalah "Studi Potensi Perbandingan Efektivitas Biodegradasi Tanah yang Terkontaminasi Total Petroleum Hydrocarbon oleh Spent Mushroom Substrate (SMS) Agaricus bisporus dan Pseudomonas aeruginosa".

Penelitian ini berfokus pada perbandingan efektivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa dan limbah jamur Agaricus bisporus, yang dikenal sebagai Spent Mushroom Substrate (SMS) dalam proses remediasi tanah yang terkontaminasi oleh hidrokarbon. Dengan bimbingan dosen dari Kelompok Keahlian Bioteknologi Mikroba SITH, Anriansyah Renggaman, S.Si., M.Sc., Ph.D., penelitian ini bertujuan untuk menemukan metode fitoremediasi yang lebih efektif dalam mengurangi kontaminasi tanah akibat bahan berbahaya seperti Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) hingga menjadi serendah mungkin.

Erica mengungkapkan bahwa tema lomba sangat relevan dengan tantangan pertanian di Indonesia saat ini.

“Banyak tanah saat ini dialihfungsikan untuk pembangunan infrastruktur baru atau sering dilalui kendaraan, yang memiliki potensi untuk mencemari tanah. Sementara kebutuhan pangan yang berkualitas terus meningkat. Kami yakin, dengan pendekatan yang tepat, lahan di daerah metropolitan masih dapat dimanfaatkan untuk pertanian sehingga menjadi lebih produktif dan mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.

Adapun Cayla berharap untuk mengembangkan penelitian tersebut lebih lanjut. "Kami ingin agar proyek ini dapat diterapkan dalam skala luas, dengan perhitungan yang matang terkait manajemen dan biayanya," tuturnya.

Melalui prestasi ini, Janeeta, Erica, dan Cayla membuka peluang baru untuk masa depan tanah dan pertanian di Indonesia, sekaligus menunjukkan potensi inovasi dari bahan hayati yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan dan praktik pertanian ramah lingkungan.

Reporter: Helga Evangelina (Rekayasa Pertanian, 2021)