Maraknya Pembangunan Hemat Energi, Arsitektur ITB Selenggarakan Workshop High Performance Building Façade

Oleh Annisa Mienda

Editor Annisa Mienda

BANDUNG, itb.ac.id-Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB menyelenggarakan Workshop on High Performance Building Façade pada Jumat-Sabtu (4-5/4/2014). Workshop yang berlangsung di Laboratorium Komputer Arsitektur ITB tersebut menghadirkan Dr. Ery Djunaedy, PhD., Building Simulation Specialist, University of Idaho, Boise, USA selaku pemateri. Sebanyak empat puluh lima peserta menghadiri workshop tersebut. Mereka terdiri dari mahasiswa program diploma dan doktoral Arsitektur ITB serta para konsultan arsitektur dan engineering.

Pada workshop tersebut, Ery yang juga merupakan alumnus Fisika Teknik ITB menyampaikan materi mengenai analisis selubung bangunan berkinerja tinggi. Analisis tersebut difokuskan pada perhitungan overall thermal transfer value (OTTV), suatu standar nilai yang disepakati di Indonesia untuk mengukur banyaknya energi matahari yang diterima oleh permukaan selubung bangunan (dalam kWh/m2). Selain diberikan materi, para peserta workshop juga diminta melakukan perhitungan OTTV sendiri secara manual dan menggunakan software. Di akhir workshop, para peserta diberikan tes mengenai perancangan bangunan yang melibatkan perhingan OTTV.


Aswin Indraprastha, ST., MT., M.Eng., PhD, selaku angggota Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan, program studi Arsitektur ITB menuturkan bahwa workshop mengenai OTTV ini dilaksanakan atas dasar kebutuhan pembangunan green energy building. Terlebih lagi, beberapa kota di Indonesia sudah mulai menginisiasi adopsi metode OTTV dalam rangka mewujudkan pembangunan yang lebih hijau. "Oleh karena itu, para arsitek harus dapat merancang bangunan sedemikian rupa agar memenuhi ambang batas nilai maksimal OTTV yang ditentukan," ujar Aswin.


Workshop on High Performance Building Façade sendiri merupakan workshop mengenai komputasi arsitektural kelima yang diadakan oleh Program Studi Arsitektur ITB. Setiap tahunnya, program studi ini menyelenggarakan dua workshop dengan tema sesuai dengan kebutuhan pembangunan pada saat itu.  Melalui workshop kali ini, Aswin berharap para arsitek di Indonesia dapat lebih peduli terhadap peraturan pembangunan, khususnya mengenai green energy building. "Dengan begitu, para arsitek diharapkan mampu melakukan perhitungan dan perancangan dengan tepat terlebih dahulu sebelum pembangunan dilaksanakan," tutur Aswin menutup wawancara.