Menumbuhkan Loyalitas Pelanggan Melalui Produk Bermutu dan Cara Menjual yang Benar.

Oleh kristiono

Editor kristiono

BANDUNG, itb.ac.id - Usahawan yang sukses menggaet dan mempertahankan pelanggan punya dua resep, punya produk bagus plus strategi jitu menjual barang. Produk yang bermutu menjadi syarat mutlak agar orang tak kecewa dan kembali membeli. Namun mengandalkan kualitas semata masih belum cukup. Produk unggul musti didukung dengan strategi penjualan yang jitu pula. Demikian simpulan pendiri Dayu Group Hariono dalam Forum Bisnis Kecil dan Menengah di Gedung Annex, Selasa (23/12). Kali ini forum BKM membahas tema "Mendapatkan dan Mempertahankan Loyalitas Konsumen".
Dalam forum yang dihadiri oleh praktisi usaha kecil dan menengah tersebut, alumni Teknik Sipil ITB ini berbagi kisah dalam mengelola dan membesarkan usaha yang ia rintis sejak tahun 1988. Mengawali sesi diskusi, Hariono, pemilik panti pijat Bersih Sehat, menceritakan pengalamannya memulai usaha dalam bidang konsultasi hingga akhirnya mendirikan restoran Jepang Midori. Menurut Hariono, keberhasilan bisnis yang ia jalani membuktikan bahwa setiap orang bisa jadi bisnisman.

Terkait dengan pokok bahasan loyalitas konsumen, mantan pegawai negeri Pemda DKI Jakarta ini menyatakan konsumen yang loyal merupakan tujuan akhir dalam berbisnis. Prinsip menumbuhkan loyalitas konsumen adalah apabila pengusaha berhasil memenuhi harapan konsumen dengan kenyataan yang diberikan. Jika konsumen puas dengan layanan dan produk yang ditawarkan, dijamin konsumen tak akan segan untuk kembali.

Menurut Hariono konsumen yang loyal mengurangi biaya pemasaran, minimasi biaya transaksi, mengeliminasi biaya turn over konsumen, sekaligus meningkatkan penjualan silang yang berpotensi memperbesar pangsa pasar. Konsumen yang loyal juga terbukti menjadi media iklan yang jitu, word of mouth yang positif. Konsumen yang loyal akan kembali membeli dan menjadi pelanggan, membeli di luar produk utama, mengajak teman, dan relatif punya kekebalan tarikan dari pesaing.

Center for Innovation, Entrepreneurship and Leadership (CIEL) SBM ITB berdiri dengan tujuan untuk menjembatani temuan dan inovasi riset di ITB dengan dunia usaha. Perumusan tujuan ini tidak lepas dari semakin pentingnya wirausaha dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional. Aktivitas lembaga yang pada tahun 2005 meraih penghargaan dari Majalan SWA (1st Prize of the Best Idea in Business) meliputi bidang pendidikan, riset dan publikasi, jasa konsultasi, dan komersialisasi teknologi. Beberapa perusahan yang pernah bermitra dengan CIEL diantaranya Bank BNI, Bank NIAGA, Senada - USAID, dan Ernst & Young. CIEL SBM dapat di kontak melalui email: ciel@sbm.itb.ac.id

Dalam sambutannya Kepala CIEL SBM Dwi Larso menyatakan forum BKM penting sebagai wadah untuk saling bertukar informasi dan membangun jaringan bagi para praktisi bisnis dan akademisi.