Joan Tobit berangkat dari ITB Bandung pada Sabtu (26/10/2013) menuju Pangalengan. Keesokan harinya, Minggu (27/10/2013), Joan Tobit menelepon salah satu temannya bahwa pada pukul 18.00 WIB sudah sampai puncak Gunung Kendang. Selain itu, Juan Tobit mengabarkan mengalami kelelahan karena medan jalan naik-turun. Juan Tobit pun minta dijemput keesokan harinya.
Rendhy, rekan dari Juan Tobit pada Senin (28/10/2013) mencoba menelpon berkali-kali, namun sayangnya selama sehari komunikasi dengan Joan terputus. Hingga Selasa (29/10/2013) Joan sudah tidak bisa dihubungi.

Pada hari yang sama pula pada pukul 13.00, kedua rekan Tobit yaitu Rendy dan Asa menyusul ke Pangalengan meskipun tidak menemukan titik pencerahan. Sampai akhirnya, pada Selasa (29/10/2013) seorang warga mengaku melihat seseorang dengan ciri-ciri seperti Juan Tobit pada hari Senin sebelumnya yang menuju Gunung Kendang. Pada Minggu (03/11/13) dini hari Rendy beserta tiga rekannya mengadakan pencarian lebih lanjut. Namun seperti yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu hasil yang didapat tetap nihil. Sejak hari tersebut jugalah, mereka memutuskan untuk meminta bantuan pada Basarnas

Setelah dinyatakan selesai masa darurat pencarian almarhum Joan Tobit Sigalingging, pihak ITB menyelenggarakan konferensi pers yang dihadiri mahasiswa dari berbagai jurusan, wartawan, serta dosen-dosen. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh KM ITB bersama Lembaga Kemahasiswaan Senin (25/11/2013) malam bertempat di Basement CC Barat ITB. Tim Organisasi SAR memberikan pemaparan mengenai kronologis hilangnya almarhum hingga penemuannya.

Jenazah almarhum Joan Tobit Sigalingging disemayamkan di rumah duka Bumi Baru 1 yang beralamat di jalan Holis, Soekarno Hatta. Pemakaman almarhum dilaksanakan hari ini (26/11/2013) pukul 13.00 di pemakaman Kerkoff, Leuwi Gajah.

Oleh : Ghufran Musta'an (ITB Journalist Apprentice 2013)