Olimpiade KM VI ITB 2011: "Ignite the Game, Unite the Spirit"
Oleh alitdewanto
Editor alitdewanto
BANDUNG, itb.ac.id- Mengusung isu integrasi dan harmonisasi himpunan-himpunan mahasiswa di Institut Teknologi Bandung, Kementrian Olahraga dan Kesenian Keluarga Mahasiswa (KM) ITB menyelenggarakan perhelatan Olimpiade KM ITB untuk yang keenam kalinya. " Integratif berbicara bagaimana upaya menyatukan ITB melalui olahraga dalam berbagai himpunan, sedangkan harmonis berbicara bagaimana mengurangi arogansi antar himpunan dan dapat berkumpul dengan damai" tutur Pondra Buana, Ketua Umum Panitia Olimpiade KM VI ITB 2011. Olimpiade kali ini mengambil tema "Ignite the Game, Unite the Spirit".
Secara resmi, pembukaan olimpiade dilaksanakan pada Rabu (22/12/2010) yang dihadiri oleh Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, dan akan berakhir pada Jumat (11/02/2011).
Dalam olimpiade kali ini, Ponda menjanjikan penyelenggaraan yang lebih damai daripada olimpiade sebelumnya. "Kami mengantisipasi agar tidak terjadi keributan seperti tahun lalu dengan sosialisasi peraturan, penandatangan MoU yang telah disepakati para ketua himpunan, serta menyiapkan tim khusus yang akan berperan sebagai komisi disiplin." tegas mahasiswa Program Studi Teknik Metalurgi angkatan 2008 ini. "Pihak Lembaga Kemahasiswaan juga sudah menyetujui."
Semangat dan Dinamis
Maskot olimpiade kali ini menggambarkan spirit yang ingin ditularkan yakni semangat dan dinamis. " Spirit ini yang ingin kami coba terapkan, yakni semangat dalam menjalani setiap pertandingan, namun dinamis dalam berbagai aktivitas." jelas Pondra menerangkan maskot yang berupa dua gajah masing-masing berwarna merah dan biru ini dinamakan Gan dan Nesha. Warna merah mewakili nilai semangat, sedangkan biru menunjukkan kedinamisan.
Namun demikian, masih banyak beberapa cabang yang kurang diminati sehingga banyak yang menang dengan walk out. Pondra menganalisis karena penyelenggaraan juga bertepatan dengan liburan.
Dua Cabang Baru
Kebijakan terobosan yang diambil oleh panitia ialah menambah dua cabang baru, yakni Wall Climbing (putera dan puteri), serta futsal (putera). " Futsal kan sangat populer, jadi kami tambahkan sebagai salah satu cabang dalam olimpiade kali ini." komentar Pondra. Pondra menambahkan cabang wall climbing juga dinilai akan banyak diminati oleh para peserta karena sederhana, namun menantang.
Kebijakan lain yang diambil ialah dalam masalah publikasi. Mahasiswa kelahiran Magetan, 2 Novemeber 1990 ini menerangkan akan lebih cenderung memilih publikasi yang sifatnya paperless, seperti di facebook, twitter, dan website resmi olimpiade. Diusahakan seminimal mungkin publikasi dalam bentuk kertas agar tidak terlalu banyak sampah.
Sesuai dengan tema yang diusung, Pondra berharap dalam setiap pertandingan bukan hanya bicara soal menang dan kalah, namun bagaimana menghidupi spirit dari olahraga untuk ditularkan dalam kehidupan sehari-hari. " Juga saya berharap lewat olimpiade ini, semangat-semangat nilai positif olahraga sepeti kejujuran, disiplin, kerjasama dapat masuk dalam kebudayaan para peserta dan anggota himpunan." ujarnya menutup pembicaraan.
Dalam olimpiade kali ini, Ponda menjanjikan penyelenggaraan yang lebih damai daripada olimpiade sebelumnya. "Kami mengantisipasi agar tidak terjadi keributan seperti tahun lalu dengan sosialisasi peraturan, penandatangan MoU yang telah disepakati para ketua himpunan, serta menyiapkan tim khusus yang akan berperan sebagai komisi disiplin." tegas mahasiswa Program Studi Teknik Metalurgi angkatan 2008 ini. "Pihak Lembaga Kemahasiswaan juga sudah menyetujui."
Semangat dan Dinamis
Maskot olimpiade kali ini menggambarkan spirit yang ingin ditularkan yakni semangat dan dinamis. " Spirit ini yang ingin kami coba terapkan, yakni semangat dalam menjalani setiap pertandingan, namun dinamis dalam berbagai aktivitas." jelas Pondra menerangkan maskot yang berupa dua gajah masing-masing berwarna merah dan biru ini dinamakan Gan dan Nesha. Warna merah mewakili nilai semangat, sedangkan biru menunjukkan kedinamisan.
Namun demikian, masih banyak beberapa cabang yang kurang diminati sehingga banyak yang menang dengan walk out. Pondra menganalisis karena penyelenggaraan juga bertepatan dengan liburan.
Dua Cabang Baru
Kebijakan terobosan yang diambil oleh panitia ialah menambah dua cabang baru, yakni Wall Climbing (putera dan puteri), serta futsal (putera). " Futsal kan sangat populer, jadi kami tambahkan sebagai salah satu cabang dalam olimpiade kali ini." komentar Pondra. Pondra menambahkan cabang wall climbing juga dinilai akan banyak diminati oleh para peserta karena sederhana, namun menantang.
Kebijakan lain yang diambil ialah dalam masalah publikasi. Mahasiswa kelahiran Magetan, 2 Novemeber 1990 ini menerangkan akan lebih cenderung memilih publikasi yang sifatnya paperless, seperti di facebook, twitter, dan website resmi olimpiade. Diusahakan seminimal mungkin publikasi dalam bentuk kertas agar tidak terlalu banyak sampah.
Sesuai dengan tema yang diusung, Pondra berharap dalam setiap pertandingan bukan hanya bicara soal menang dan kalah, namun bagaimana menghidupi spirit dari olahraga untuk ditularkan dalam kehidupan sehari-hari. " Juga saya berharap lewat olimpiade ini, semangat-semangat nilai positif olahraga sepeti kejujuran, disiplin, kerjasama dapat masuk dalam kebudayaan para peserta dan anggota himpunan." ujarnya menutup pembicaraan.