Pada tahun 2023 ini, kegiatan orientasi untuk pertama kalinya dilakukan di Kampus ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sebagai salah satu upaya mengembangkan atmosfer akademik multikampus ITB.

OSKM adalah kegiatan orientasi untuk memperkenalkan mahasiswa baru kepada lingkungan kampus ITB serta ragam kegiatan kemahasiswaan KM ITB.

Salah satu agenda dalam OSKM yakni Orasi Warna-warni dilakukan di hari terakhir kegiatan. Sebanyak 40 himpunan mahasiswa ITB melakukan orasi singkat tentang mimpi dan semangat berkontribusi.

“Di tengah gemerlap lampu kota, terurai ribuan persoalan. Perencanaan wilayah dan Kota adalah ilmu yang menjawab tuntutan zaman. Perencanaan tidak hanya tentang ruang, tetapi juga tentang mengikat benang batin,” ujar salah seorang orator dari Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMP Pangripta Loka) ITB.

Setelah seluruh himpunan mahasiswa menyampaikan orasinya, kegiatan Orasi Warna-warni ditutup orasi Majelis Wali Amanat Wakil Mahasiswa (MWA-WM) dan Kongres KM ITB. Secara keseluruhan, pesan yang disampaikan berupa semangat kolaborasi, toleransi, dan persatuan yang ada dalam KM ITB.

“Himpunan memperlihatkan pada kita tentang peran mahasiswa. Setiap himpunan memiliki tujuannya masing-masing, yang terpenting adalah untuk memajukan bangsa,” ungkap salah seorang mahasiswa baru dari FMIPA, Amalya.

Sebelumnya, kegiatan OSKM dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Lapangan Bola ITB Kampus Jatinangor, Rabu (16/8/2023).

“Anda datang dari seluruh penjuru Nusantara berniat satu mengejar cita-cita menjadi manusia terbaik yang mendarmabaktikan eksistensi hidupnya untuk kemajuan bangsanya, kemajuan keluarganya, kemajuan dirinya melalui takdir sebagai mahasiswa di universitas atau perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” ujar Ridwan Kamil di hadapan 4.651 mahasiswa baru program sarjana ITB.

Dalam sambutannya, dia memberikan empat pesan kepada mahasiswa baru ITB, yakni musuh terbesar adalah dirimu sendiri bukan orang lain; harus tetap bekerja keras; kerja harus tuntas; menyikapi segala perbedaan di Indonesia dengan toleransi dan kasih sayang.

Reporter: Muh. Umar Thoriq (Teknik Pangan, 2019)

Editor: M Naufal Hafizh