Panduan Kalibrasi Akurat dengan Kalibrator Resistansi DC: Menuju Hasil Penelitian Optimal

Oleh Amalia Dwi Rahma - Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Lukluk Khairiyati menyampaikan materi workshop di Aula Timur ITB Kampus Ganesha, Kamis (6/6/2024). (ITB/Amalia Dwi Rahma)

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar workshop dalam rangka “Hari Metrologi Sedunia”, sebagai kontribusi sivitas akademika terhadap kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, Kamis (6/6/2024).

Workshop kali ini berisi panduan mengenai langkah-langkah melakukan kalibrasi menggunakan Kalibrator Resistansi DC yang dipandu Lukluk Khairiyati, M.T. Kalibrator Resistansi DC menjadi alat yang memerlukan panduan khusus dalam penggunaannya untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal. Kalibrator jenis ini digunakan untuk mengalibrasi instrumen pengukuran resistansi. Tujuannya untuk memastikan pembacaan nilai pengamatan yang akurat dan mendekati nilai sebenarnya.

Beliau menjelaskan bahwa parameter yang digunakan dalam menentukan sebuah alat dapat berfungsi dengan baik menggunakan kalibrator yang mengidentifikasi minimal lima parameter, meliputi VDC, VAC, IDC, IAC dan R sebagai parameter dasar. Selain parameter itu, parameter kalibrasi lainnya dapat menentukan baik tidaknya suatu alat sebelum digunakan.

Sebelum memulai proses kalibrasi, suatu alat perlu memperhatikan Unit Under Calibration (UUC) dengan memahami karakteristik dan fungsi dari UUC itu sendiri. Proses ini merupakan langkah awal dalam kalibrasi yang meliputi pemeriksaan kondisi fisik alat.

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan mengenai alasan digunakannya resistensi DC, jenis-jenis kalibrator lainnya, dan bagaimana kalibrator dapat mengidentifikasi kesalahan alat sebelum digunakan. Dijelaskan pula istilah, metode, model matematis, dan suplemen-suplemen pendukung pengetahuan pengguna sebelum menggunakan Kalibrator Resistansi DC.

Kalibrator ini menggunakan dua metode utama, yakni perbandingan langsung dan substitusi. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan metode yang dipilih akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis alat yang dikalibrasi dan persyaratan akurasi.

Salah satu topik yang sering muncul dalam diskusi kalibrasi adalah apakah resistor harus dikalibrasi atau tidak. Meskipun mungkin tampak kontradiktif, ada beberapa situasi ketika resistor tidak perlu dikalibrasi. Misalnya, jika resistor digunakan dalam aplikasi yang akurasinya tidak kritis, kalibrasi mungkin tidak diperlukan.

Workshop ini membuka diskusi lebih luas mengenai kalibrator dengan resistensi DC dan menambah wawasan bagi metrolog-metrolog muda untuk terus berinovasi dalam bidang metrologi.

Reporter: Amalia Dwi Rahma (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021)