Perkembangan Pembangunan Gedung Rekayasa Molekuler dan Material Fungsional di ITB

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk menggelar Seremoni Pengecoran Lantai Atap Pembangunan Gedung Laboratorium Teknik XV Institut Teknologi Bandung yang sejak tahun 2021 berganti nama menjadi Gedung Rekayasa Molekuler dan Material Fungsional, Jumat (18/10/2024) sore.

Pembangunan Gedung Rekayasa Molekular dan Material Fungsional bertujuan untuk mewadahi aktivitas riset, pendidikan, dan pengembangan berbasis molekul dan material yang melibatkan seluruh disiplin ilmu. Gedung ini akan dilengkapi dengan Innovation Lab untuk mendukung dan memadukan ide-ide kreatif, keterampilan, kerekayasaan, dan pengetahuan dari sivitas akademika ITB dalam menghasilkan produk dan layanan inovatif, sebagai bagian dari manifestasi ITB menjadi perguruan tinggi kelas dunia.

Project Manager dari PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, Dirga, mengatakan, agenda pada hari Jumat tersebut adalah pengecoran atap struktur. "Momen ini sangat sepesial karena tahapan struktur itu salah satu yang penting dalam proses kontruksi dan atap itu adalah bagian kontruksi paling terakhir dari sebuah tahapan struktur yang sangat vital. Selain itu, karena pengecoran atap ini dikerjakan secara simultan, tidak lagi parsial, artinya pengecoran pada hari ini yang dilakukan di atap dilakukan dalam volume yang besar dan tidak boleh terputus sampai selesai," ujarnya.

Sementara itu, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengatakan, "Sejak tahun 2021, gedung tersebut sudah berganti nama menjadi Gedung Rekayasa Molekuler dan Material Fungsional. Tentu ini berkaitan dengan kimia. Penerapan kimia ini harus terpadu dan multidipilin karena pengembangan ilmu kerekayasaaan dalam bidang kimia menuntut inovasi berbasis sains rekayasa dan semakin kompleks," ujarnya. Beliau berharap, gedung tersebut akan menjadi rumah ekosistem inovasi multidisiplin dari ITB.

Rencananya, gedung tersebut akan selesai dibangun pada Februari 2025. Adapun pembangunan gedung tersebut mendapatkan dukungan donasi dari PT Pertamina yang diserahkan pada 6 Mei 2024.

Dukungan tersebut merupakan wujud nyata kerja sama antara akademisi dan industri dalam mendukung pengembangan ilmu pendidikan di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan mendukung pengembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia, serta menjawab tantangan global di bidang energi berkelanjutan, ketahanan pangan, kesehatan, dan perubahan iklim. Dengan pendekatan yang interdisiplin dan transdisiplin, kerja sama antara PT Pertamina dan ITB diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia.

Kerja sama ini juga diharapkan memperkuat upaya ITB dalam menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul, karena hal terpenting dalam memajukan suatu negara adalah meningkatkan kualitas SDM yang didukung oleh infrastruktur dan fasilitas yang memadai serta berstandar tinggi.

#inovasi #kolaborasi #fasilitas