Direktur Komunikasi dan Relasi Alumni SBM ITB Dr. N. Nurlaela Arief dalam sambutannya mengingatkan para student reporter terkait exposure berita yang ditulis. Tahun ini, exposure berita SBM ITB cenderung menurun.

Maka dari itu, diperlukan strategi yang dibutuhkan untuk penulisan berita ke depannya. SBM ITB ke depannya akan mengembangkan strategi focusing, elevating, and networking. Menurut Praktisi Hubungan Masyarakat itu, artikel yang saat ini diminati pembaca mengarah kepada hal yang bermanfaat untuk masyarakat secara langsung dibandingkan riset akademik. Ia memberikan contoh Mini MBA SBM ITB yang kini tengah digarap.

Pelatihan diadakan sebanyak dua sesi. Pada sesi pertama, Khairul Anam memberikan pengenalan seputar berita dan sistematika penulisan berita. Sedangkan di sesi kedua, ia menjelaskan terkait kiat-kiat penulisan berita yang efektif. Kalimat efektif yang dimaksud adalah kata-kata yang ringkas, padat, jelas, lengkap, dan cermat. Untuk pemahaman yang lebih, para peserta pun diberikan waktu menulis berita dan setelahnya dikoreksi bersama.

Salah satu student reporter sekaligus mahasiswa Young Professional MBA ITB angkatan 68, Nabilla Rizky Ramadhani, merespons dengan baik kegiatan ini. Sebagai student reporter baru, dia berharap bisa mendapatkan pemahaman terkait dasar-dasar penulisan dan standar operasional prosedur jurnalistik.
Selain itu, ia juga ingin mengetahui hal-hal yang diperhatikan dalam membuat berita yang menarik pembaca.

“Ekspektasinya terjawab, yang disampaikan oleh Mas Anam sangat bermanfaat dan berguna untuk digunakan dalam praktik serta dapat diaplikasikan dalam penulisan berita nanti.” tutup Nabilla.

Reporter: Bashravie Thamrin (Manajemen, 2024)