Pidato Ilmiah Guru Besar ITB: Prof. Safwan Hadi

Oleh

Editor

BANDUNG, itb.ac.id - Jumat (13/7) bertempat di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Majelis Guru Besar ITB mengadakan Pidato Ilmiah Guru Besar ITB oleh Prof. Safwan Hadi. Pada kesempatan ini, Prof. Safwan Hadi menyampaikan pidato yang berjudul "Laut Indonesia, ITB dan Pembangunan Bangsa Berbasis Kelautan" yang berisi 3 bagian besar. Pada bagian pertama disampaikan potensi kelautan Indonesia dan permasalahannya. Pada bagian kedua dibahas kontribusi Kelompok Keahlian Oseanografi Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM) ITB dalam pengembangan riset kelautan dan pada bagian ketiga disampaikan pemikiran tentang peran ITB dalam pembangunan bangsa berbasis kelautan.
Indonesia yang 70% luas wilayahnya adalah lautan, panjang garis pantainya 80.791 km, membentang sepanjang ekuator dan memiliki jumlah pulau lebih dari 17.000 menyimpan potensi sumber daya kelautan yang melimpah dan mempunyai arti strategis bagi pembangunan ekonomi nasional berbasis kelautan.
Laut secara tradisional hanya dijadikan sebagai sumber makanan dan media transportasi. Dengan bertambahnya pemahaman tentang laut seiring dengan perkembangan sains dan teknologi pemanfaatan laut tidak lagi terbatas sebagai sumber makanan dan media transportasi tetapi juga sebagai sumber energi dan mineral, sumber air, obat-obatan dan telah disadari laut sebagai penstabil iklim dunia.
Indonesia sebagai negara kepulauan menyadari benar bahwa laut nusantara adalah tumpuan masa depan bangsa. Aspek pembangunan kelautan telah menjadi fokus penting dalam pembangunan bangsa melalui optimasi pemanfaatan sumberdaya kelautan baik hayati maupun nonhayati.
Indonesia yang memiliki sumberdaya kelautan yang besar tentunya memilik daya saing yang tinggi di bidang kelautan. Namun pemanfaatan sumberdaya kelautan di Indonesia masih belum optimal, bersifat sektoral dan secara dominan dicirikan oleh kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstraktif atau pengurasan dan pengerukan sumberdaya kelautan yang menyebabkan kerusakan lingkungan laut.
Agar dapat mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan secara berkelanjutan, salah satu faktor penting adalah penguasaan sains dan teknologi dan penerapannya secara terpadu dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan.
Kebutuhan yang terus meningkat akan energi, makanan, produk-produk kelautan dan isu pencemaran laut, kerusakan daerah pesisir, berkurangnya biodiversity laut, fenomena El Nino - La Nina / ENSO dan pemanasan global yang berdampak pada kenaikan muka laut dunia, menuntut pengembangan ilmu dan teknologi kelautan yang bersifat holistic, interdisiplin dan keharusan dilakukannya kerjasama internasional.
Peranan universitas sangat diperlukan dalam menghasilkan sumberdaya manusia dan melaksanakan penelitian kelautan. ITB sebagai institusi pendidikan dan penelitian di bidang sains, teknologi dan seni dengan potensi kepakaran berbagai disiplin, mempunyai potensi yang besar dalam usaha mewujudkan pembangunan bangsa berbasis kelautan.