Pidato Ilmiah Guru Besar: Perkembangan Kimia Bahan Alam Dalam Perspektif Kajian Struktur Molekul

Oleh Christanto

Editor Christanto

BANDUNG, itb.ac.id- Pada Sabtu (22/05/10), Majelis Guru Besar (MGB) ITB menyelenggarakan pidato ilmiah Prof. Dr. Yana Maolana Syah yang berjudul "Perkembangan Kimia Bahan Alam Dalam Perspektif Kajian Struktur Molekul", bertempat di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah. Dalam sejarah ilmu pengetahuan modern, kegiatan menentukan struktur senyawa bahan alam terus berlangsung hingga sekarang. Untuk itulah, Guru Besar Kimia Bahan Alam ini menyampaikan bagaimana struktur kimia bahan alam dapat mengatur arah dari bidang keilmuan yang terkait dengannya.
Pada dasarnya, struktur kimia memerankan peranan yang sangat penting karena menjelaskan sifat-sifat kimia dan fisika suatu zat. Karena struktur atom merupakan objek yang cenderung teoritis, maka para ilmuwan menghadapi tantangan untuk menentukan struktur molekul. Hingga saat ini, kajian kimia bahan alam telah berperan besar dalam memajukan bidang keilmuan lain, seperti dalam bidang kesehatan dan pertanian.

Pada awal masa penentuan struktur molekul, struktur ditentukan berdasarkan sifat-sifat kimia, meliputi pemecahan molekul (degradasi) dan pembuatan turunan-turunan kimiawi. Semua perubahan-perubahan ini selanjutkan dihubungkan dengan perubahan-perubahan rumus molekul yang ditentukan secara analisis. Berdasarkan produk-produk reaksi tersebut dan logika struktur, maka struktur molekul dapat dicoba ditentukan.

Penentuan dengan cara seperti ini menuntut waktu yang terlampau lama. Misalnya, penentuan struktur molekul zingiberen yang relatif sederhana harus memakan waktu hingga setengah abad untuk menentukan struktur molekulnya. Meskipun demikian, kegiatan penentuan struktur molekul dengan cara seperti ini tidak hanya berperan dalam pengembangan reaksi-reaksi kimia organik, tetapi juga melahirkan teori asal-usul (biogenesis) senyawa alam, misalnya teori isopren.

Era berikutnya yang muncul adalah era spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance), yaitu alat sejenis spektrometer UV dan IR, tetapi beroperasi pada gelombang radio. Alat ini dapat mengidentifikasi keberadaan gugus-gugus hidrogen dan karbon. Alat ini juga merekam interaksi magnetik spin inti-inti atom antargugus. Parameter seperti inilah yang memungkinkan alat ini untuk mengkaji struktur kimia bahan.

Tantangan Masa Depan

Metode penentuan struktur senyawa alam telah mencapai kedewasaannya pada kurun waktu abad ke-21 ini dengan adanya berbagai instrumentasi. Hal ini kemudian dapat membuka pencarian senyawa-senyawa bioaktif baru yang berkaitan dengan pengaturan pertumbuhan tanaman, misalnya yang berhubungan dengan pembungaan.

Di masa depan, tantangan yang muncul pada kajian struktur senyawa alam, adalah cara untuk menentukan struktur molekul senyawa alam yang dihasilkan oleh tanaman, misalnya yang diproduksi dalam jumlah yang kecil sekali. Molekul dalam ukuran yang sangat kecil ini diduga berperan dalam pengaturan kehidupan tanaman dan berhubungan dengan ekosistem. Dengan dihadapinya tantangan ini, maka akan terjadi perubahan besar pada tatacara budidaya tanaman.