Prof. Reini: ITB Lakukan Digitalisasi Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id--Pendidikan di masa pandemi COVID-19 bukanlah sebuah hambatan, melainkan menjadi tantangan. Merespons tantangan tersebut, Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan digitalisasi pendidikan. Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengatakan ITB sendiri telah mencanangkan Education 4.0 yang diinisiasi saat awal Januari 2020 atau sebelum pandemi terjadi.

Selain itu, ITB juga telah membuat direktorat baru di bawah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yaitu Direktorat Pengembangan Pendidikan. Direktorat ini dikhususkan untuk mengembangkan Education 4.0 yang dapat digunakan secara luas bagi mahasiswa dan dosen ITB. Justru, kata Rektor, adanya pandemi ini, kemajuan digitalisasi pendidikan terdorong menjadi lebih cepat.

“Protokol kesehatan dan keselamatan dosen, mahasiswa, dan staf harus tetap dilaksanakan bersama dengan mengembangkan pendidikan secara lebih canggih,” ujarnya saat menghadiri acara Ngobrol @Tempo perihal "Digitalisasi Pendidikan saat Pandemi", Selasa (25/5/2021) secara virtual.

Dalam acara tersebut, Direktur Pengembangan Pendidikan ITB Yusep Rosmansyah, Ph.D. menambahkan, inti dari Education 4.0 ini adalah transformasi digital dalam berbagai matra, yaitu SDM, teknologi, informasi, dan proses. Adanya pandemi ini memberikam hal positif dalam mendorong ITB menyongsong Education 4.0.

Ia mengatakan, dari segi sarana-prasarana, ITB telah menyiapkan learning management system (LMS) yang membantu proses transformasi digital dari sisi teknologi. Cara ini telah diadopsi secara nasional.

Saat ini, ITB telah berkoordinasi dengan Kominfo dan Kemendikbudristek Dikti dalam pelayanan mahasiswa di daerah 3T. ITB berkontribusi dalam menyediakan 5.000 tablet dan membangun BTS 4G di daerah 3T. “Hal ini tentunya tidak hanya untuk mahasiswa ITB namun juga untuk seluruh mahasiswa di Indonesia,” pungkasnya.

Melihat perkembangan pendidikan ke ranah digital, Kepala Plt. Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek Muhammad Hasan Chabibie, M.Si. mengungkapkan bahwa situasi pandemi ini sejatinya bukanlah hal yang diinginkan oleh semua orang dan berlangsung secara tiba-tiba. Adanya teknologi pun dimanfaatkan untuk menjadi solusi terhadap permasalahan pendidikan di masa pandemi.

Kemendikbudristek sendiri telah berupaya dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di masa pandemi, seperti menayangkan siaran edukasi di televisi dan memberi bantuan kuota internet gratis. Terlepas dari ketidaknyamanan akibat situasi pandemi, keadaan ini dapat memberi hal positif terutama di bidang digitalisasi pada sektor pendidikan. Kemajuan ini tentunya akan memberi pengaruh yang baik terutama untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar tatap muka serentak yang direncanakan pada bulan Juli mendatang.

“Penggunaan teknologi informasi yang didukung oleh media pembelajaran menjadi kunci proses belajar mengajar tetap terjaga,” ungkap Hasan.

Upaya pemerintah menyiapkan akses internet dalam pengembangan pendidikan tinggi di era digital di antaranya memfasilitasi jangkauan area 4G di Indonesia, terutama di daerah 3T. Direktur Telekomunikasi Kominfo Aju Widya Sari menyampaikan bahwa Kominfo akan selalu mendukung infrastruktur akses internet secara keseluruhan. Penyediaan akses teknologi ini tentunya perlu didukung oleh kualitas SDM yang memadai.

Reporter: Laurahoney Azzahra (Teknik Pangan, 2019)