Promosi Doktor ITB: Ratnadewi
Oleh
Editor
BANDUNG, itb.ac.id - Program Pascasarjana ITB pada 11 Oktober mempromosikan Ratnadewi, yang telah menempuh pendidikan di Program Doktor dalam bidang Imu Pengetahuan Teknik dengan disertasinya yang berjudul “Solusi Inversi Akustik Menggunakan Metode Elemen Batas dengan Sistem Optimasi untuk Menentukan Karakteristik Sumber”. Ratnadewi yang dipromotori oleh Prof. Dr. ir. Benjamin Soenarko, MSME ini sebelumnya menamatkan pendidikan magister teknik-nya dalam bidang Sistem Informasi Telekomunikasi di Program Studi Sistem Informasi Telekomunikasi, ITB, pada tahun 1999. Hingga sekarang ia menjadi staf pengajar di Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Maranatha.
Suara terdengar setiap hari dalam kehidupan ini. Suara yang terdapat di sekitar kehidupan ada yang diinginkan dan ada yang tidak diinginkan. Ilmu yang mempelajari tentang suara dikenal dengan nama akustik. Ratnadewi dalam disertasinya menyajikan solusi inversi akustik, dimana karakteristik sumber akustik akan ditentukan dengan menggunakan informasi akustik di medan akustik sekitar sumber tersebut. Solusi yang dicari pada suatu persoalan inversi adalah menentukan parameter akustik pada sumber, seperti tekanan dan impedansi akustik pada permukaan. Ratnadewi juga meneliti metode numerik dalam mencari solusi ini, yakni dengan Metode Elemen Batas. Kelebihan Metode Elemen Batas ini adalah penurunan dimensi soal yang dihadapi, misalnya persoalan tiga dimensi diselesaikan dengan menggunakan perlakuan dua dimensi.
Permasalahan yang dihadapi dalam mencari solusi inversi akustik adalah terjadinya ill-conditioned persamaan matriks yang diperoleh. Kondisi ini menyebabkan solusi yang diperoleh tidak unik atau bahkan tidak memiliki solusi. Penyelesaian masalah ini merupakan pokok penting dalam penurunan solusi inversi akustik yang berlaku secara universal dalam penelitian disertasinya. Dalam penelitiannya, Ratnadewi menggunakan dua pendekatan untuk mengatasi singularitas matriks yang terjadi pada solusi inversi, yakni dengan menggunakan dekomposisi nilai singular (SVD) dan regularisasi Tikhonov atau dengan SVD dan regularisasi Landweber untuk memperbaiki hasil rekonstruksi. Ada kemungkinan titik ukur yang diinginkan tidak selalu dapat diperoleh karena kondisi medan pengukuran. Oleh karena itu dalam penelitiannya, Ratnadewi juga menyelidiki kasus dengan jumlah titik ukur sembarang pada medan akustik.