Raih First Prize di Huawei ICT Competition Asia Pacific 2023-2024, Tim Cloud ITB Melaju ke Tingkat Global

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Tim Cloud ITB saat menerima penghargaan First Prize Practice Compatition “Cloud Track”. (Dok. Tim Cloud ITB)

BANDUNG, itb.ac.id - Tim Cloud ITB meraih posisi First Prize Practice Competition dan menempati posisi kedua setelah Singapore Polytechnic dalam gelaran Huawei ICT Competition Asia Pacific 2023-2024 kategori Could Track pada tingkat regional.

Huawei ICT Competition Asia Pacific 2023-2024 merupakan kompetisi pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang disediakan Huawei untuk menyelesaikan permasalahan terkait teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Kompetisi yang mengusung tema “Connection, Glory, and Future” ini memiliki empat kategori kompetisi, Network Track, Cloud Track, Innovation Track, dan satu kategori yang baru ditambahkan pada 2023, Computing Track. Pada kategori Could Track, kompetisi berfokus dalam pemanfaatan teknologi Huawei dalam bidang cloud service.

   

Tim Cloud ITB yang beranggotakan Nissha Kinaya Maureen Sibayak, Bevan Julio Krisna, dan Dennys Yudhystira Hutapea ini terbentuk setelah berhasil melewati seleksi Huawei ICT Competition Asia Pacific 2023–2024 secara daring pada tingkat universitas yang diselenggarakan Oktober 2023 dan menempati posisi 3 tertinggi dalam raihan skornya.

Seleksi level kampus ITB diselenggarakan di Labtek VIII dengan soal-soal seleksi yang telah disediakan Huawei. Tim yang keseluruhan anggotanya berasal dari program studi Teknik Telekomunikasi ini selanjutnya berada di bawah bimbingan Abdul Latif, S.T., M.T. sebagai instruktur untuk melaju pada kompetisi tingkat selanjutnya.

Menghadapi kompetisi tingkat regional, persiapan yang dilakukan anggota Tim Cloud ITB sedikit berbeda dengan persiapan saat mengikuti kompetisi tingkat universitas dan tingkat nasional. Pada kedua tingkatan seleksi tersebut, persiapan hanya dilakukan dengan pemahaman materi, salah satunya melalui materi yang telah disediakan pada learning platform Huawei.

Adapun pada seleksi tingkat regional, selain pendalaman materi untuk menghadapi sesi written test, persiapan lain berupa hands-on lab dilakukan dengan simulasi pemanfaatan teknologi yang dimiliki Huawei. Pembelajaran secara mandiri beserta tanya jawab dengan instruktur menjadi bentuk alternatif persiapan anggota Tim Cloud ITB dalam menghadapi kompetisi ini.

   

Dukungan penuh yang diberikan ITB, baik melalui instruktur maupun fasilitas, juga memiliki peran besar dalam proses persiapan hingga pelaksanaan kompetisi sehingga Tim Cloud ITB dapat meraih pencapaian sebegai delegasi Indonesia dalam Huawei ICT Competition Asia Pacific 2023–2024 tingkat global yang akan dilaksanakan di Shenzen, Tiongkok pada 23 Mei 2024.

Untuk melaju pada kompetisi tingkat global, Tim Cloud ITB memiliki persiapan yang tidak jauh berbeda dengan kompetisi tingkat regional. Namun, persiapan kali ini banyak difokuskan pada aspek hands-on lab yang nantinya diperkirakan akan menjadi fokus utama kompetisi dengan durasi 8 jam. Adapun strategi yang digunakan juga terbilang sama dengan kompetisi tingkat sebelumnya berupa pembagian materi pembelajaran menjadi beberapa kategori yang harus dikuasai masing-masing anggota tim.

Melalui keikutsertaan dalam kompetisi ini, banyak nilai dan pembelajaran yang diperoleh Tim Cloud ITB.

“Aku menjadi sadar terkait pengaplikasian dan implementasi keilmuan bidang telekomunikasi dalam ranah industri. Selama ini ketika diajarkan di kelas terkait dengan rumus atau materi terkait hal tersebut, aku tidak cukup terbayang sampai kemudian aku mengikuti lomba ini dan memahami implementasi dari apa yang diajarkan di kelas melalui suatu permasalahan di dunia nyata, mengingat bahwa lomba ini sangat berkaitan dengan aspek problem solving permasalahan teknologi,” ujar Dennys, salah seorang anggota Tim Cloud ITB dalam sesi wawancara bersama Tim Reporter ITB, 30 April 2024.

Dia juga membagikan pesan serta tip kepada mahasiswa yang ingin mengeksplor diri dengan mengikuti kompetisi agar terus bersikap proaktif, rajin, dan konsisten belajar. “Mulai cari info, salah satunya bisa coba tanya ke kakak tingkat. Harus proaktif, rajin, dan terus berusaha dengan belajar. Kuasai kunci dan lakukan riset tentang lomba, pahami materi, aspek teknis, dan belajar dari resources yang sudah ada sebelumnya. Motivasinya boleh karena reward. Selain itu, ini juga jadi kesempatan untuk pengembangan diri. Karena kalau tidak sekarang, kapan lagi?” tuturnya.

Zahra Salsabila (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021)