Rancang Kendaraan Biodiesel, Tim Cikal ITB Raih Gelar Juara pada SEM Asia
Oleh Shabrina Salsabila
Editor Shabrina Salsabila
Pada SEM 2014 terdapat beberapa pilihan kategori perlombaan sesuai dengan bahan bakar yang digunakan pada kendaraan. Salah satunya adalah kendaraan dengan menggunakan bahan bakar Fatty Acid Methyl Esters (FAME) 100% yang digunakan sebagai biodiesel. Bahan bakar inilah yang digunakan oleh Tim Cikal untuk mobil rancangannya. Pada pertandingan ini kendaraan yang dirancang oleh Tim Cikal mencapai konsumsi bahan bakar sebesar 120 km/liter. Konsumsi bahan bakar diuji dengan cara melajukan mobil pada track lintasan dengan panjang total lintasan yang ditempuh 12 km dalam waktu di bawah 29 menit, kemudian konsumsi bahan bakar kendaraan dicek oleh komite acara.
Tim Cikal yang beranggotakan Felix Jonathan, Aristya Pratama, Andreas Hartoyo Yaputra, Andreas Ang (Teknik Mesin 2009), Erwin Yulizar Herdiawan (Teknik Mesin 2010), Agung Dhammaratana (Teknik Elektro 2010), dan Erdevin Prima Basten (Teknik Mesin 2011), melakukan beberapa inovasi pada mobil rancangannya, diantaranya adalah desain monocoque, yaitu desain dimana chassis mobil menjadi satu dengan rangka mobil. Kelebihan desain ini adalah kekuatan dari rangka menjadi lebih besar dan beban gaya lebih terdistribusi secara merata. Hal ini menyebabkan desain dapat mengurangi bahan untuk rangka tanpa kehilangan kekuatannya, sehingga mobil dapat menjadi lebih ringan dan efisien. Tim Cikal juga melakukan pemilihan bahan secara teliti, dengan mempertimbangkan perbandingan berat terhadap kekuatan material serta pembebanan yang akan terjadi, sehingga tercipta desain kendaraan yang aman sekaligus ringan.
Mobil rancangan Tim Cikal ini tentunya tidak dapat dibuat dalam waktu yang singkat dan tanpa perjuangan yang keras. Proses pengerjaannya saja telah dimulai sejak bulan Juli 2013 dibawah bimbingan Dr. Ir. Sangriyadi Setio. Selama persiapan lomba, tim telah mendedikasikan banyak waktunya untuk perlombaan. Berbagai jenis cuaca dari teriknya panas hingga hujan deras dihadapi demi mengembangkan kendaraan hemat energi yang akan dilombakan. Tim Cikal juga terus bekerja tanpa kenal lelah saat masa ujian, maupun ketika mahasiswa lain sedang menikmati liburan semesternya. "Walaupun akhirnya kami tidak berhasil meraih juara pertama, saya sangat berterima kasih terhadap tim dan seluruh pihak yang telah membantu kami selama persiapan perlombaan," tutur Felix Jonathan (Teknik Mesin 2009), manajer Tim Cikal ITB.
Pada akhir wawancara Felix pun menyampaikan bahwa kunci kemenangan adalah kerjasama tim yang baik, persiapan yang matang, riset yang cukup, serta semangat juang yang tinggi. "Kesempatan perlombaan antar negara sebagai mahasiswa adalah kesempatan yang langka dan tidak semua orang dapat merasakannya. Oleh karena itu, pergunakanlah waktumu sebagai mahasiswa seefektif mungkin hingga dapat berinovasi dan bertanding bagi bangsa dan almamater," pesan Felix.
Dokumentasi: Tim Cikal ITB