Remediasi, Upaya Pengabdian Masyarakat di Pulau Pramuka oleh HMTL ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id - Isu perubahan iklim kini sudah menjadi isu global yang harus diperhatikan. Hal ini berpengaruh pada kerusakan terumbu karang. Peningkatan suhu air laut menyebabkan coral bleaching dan ocean acidification.

Keasaman air laut berdampak pada pertumbuhan terumbu karang. Eksploitasi yang berlebihan dan pengambilan yang salah juga memperparah kondisi ini.
Belum lama ini, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB menggelar acara bertajuk “Remediasi” di lokasi transplantasi terumbu karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Sebanyak 50 mahasiswa terlibat dalam aksi ini yang sekaligus menjadi agenda penutup kepengurusan Badan Pengurus (BP) HMTL ITB periode 2022/2023. Terdapat beberapa jenis kegiatan yang berlangsung selama 2 hari itu.

Pertama, dialog dua arah antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Selain mahasiswa yang berbagi ilmu, masyarakat juga bercerita tentang kehidupan di pesisir. Dengan demikian, mahasiswa dapat menyarankan metode pengolahan sampah yang tempat.

Tak sampai di situ, dikenalkan pula Composting Takakura, metode pembuatan kompos dengan mendaur-ulang sampah organik dapur yang mudah diterapkan di rumah. Terdapat 3 unit komposter yang diberikan. “Kami jelaskan cara pemakaiannya, bagaimana sampah organik yang dimasukkan dan sebagainya, takarannya seperti apa, sehingga bisa menjadi komposter yang mereka bisa gunakan,” jelas Andi, Ketua BP HMTL ITB Periode 2022/2023.

Selanjutnya, dilakukan pula pembersihan pesisir pantai. River Clean Up ikut mendukung dalam penyediaan alat-alat kebersihan. Masyarakat turut dilibatkan untuk meningkatkan kepedulian akan pentingnya menjaga kebersihan. Agar lebih mudah diolah, sampah yang terkumpul dipilah sesuai jenisnya.

Puncaknya, restorasi terumbu karang dilakukan dengan pemasangan struktur buatan, pengembangan taman terumbu karang, dan pengumpulan benih karang untuk ditanam. Tercatat, lebih dari 14 baby coral yang ditanam. Upaya pemulihan ini bekerja sama dengan Smiling Coral Indonesia, Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang konservasi laut dan pesisir.

Andi berharap agar aksi ini dapat memberi manfaat dan menjadi pemantik bagi masyarakat. Pulau Pramuka selalu indah jika masyarakat dan wisatawan yang berkunjung dapat menjaga terumbu karang dan kebersihan lingkungan.

“Semoga apa yang telah kita lakukan bisa menjadi memori yang membekas dan akhirnya bisa diterapkan, tidak hanya di HMTL, tetapi kepada masyarakat lebih luas lagi,” tambahnya.

Reporter: Muh. Umar Thoriq (Teknik Pangan, 2019)

Dokumentasi: Publikasi dan Dokumentasi HMTL ITB