Research Based Learning, Asah Kemampuan Praktis Mahasiswa ITB

Oleh Muhammad Fikri

Editor Muhammad Fikri

RBL 1BANDUNG, itb.ac.id - Dalam menempuh pendidikan di ITB, mahasiswa dituntut tidak hanya pandai dalam hal teoritis, tetapi juga terampil dalam hal yang praktis. Hal ini yang menjadi latar belakang mengapa Pembelajaran Berbasiskan Penelitian (Research Based Learning - RBL) menjadi bagian penting dalam proses pendidikan di ITB. RBL adalah tugas perancangan proyek akhir untuk mata kuliah Fisika Dasar. Di akhir semester, mahasiswa diberikan proyek untuk membuat sebuah alat yang merupakan terapan dari ilmu fisika yang telah dipelajari di bangku kuliah.

Untuk semester genap tahun 2011, mahasiswa diberikan tugas untuk membuat kapasitor, sebuah komponen yang populer digunakan pada rangkaian elektrik. Dalam proses pengerjaan tugas ini, para mahasiswa bekerja dalam tim yang terdiri dari delapan orang.

RBL 2Venny Sartika (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan 2010) menjelaskan proses dalam pengerjaan proyek RBL ini. Pertama, dilakukan diskusi antara anggota satu kelompok mengenai alur pengerjaan proyek. Sketsa rancangan dibuat dengan seksama dan akurat. Dalam diskusi juga diadakan pembagian tugas untuk setiap anggota kelompok.

Langkah kedua adalah mencari alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pengerjaan. "Hampir semua bahan yang kami gunakan mudah untuk didapatkan," tutur Venny. Selanjutnya adalah proses pembuatan kapasitor itu sendiri yang dilakukan bersama-sama dalam satu tim.

"Spesifikasi untuk kapasitor yang kami buat harus memiliki kapasitansi minimum sebesar 3 nano Farad," ujar Arina Resyta (Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan 2010). Saat ditemui, Arina terlihat sedang menguji kapasitor buatannya dengan teman satu timnya di Laboratorium Dasar Fisika ITB. "Untuk membuat kapasitor ini kami melakukan banyak studi literatur, baik dari buku dan internet. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami memilih kertas, plastik mika, dan plastisin sebagai bahan dielektrik kapasitor kami, " jelas Arina.

Diperlukan Disiplin dan Kreativitas

Waktu pengerjaan proyek yang terbatas menuntut para mahasiswa untuk pandai mengatur waktu dan kerja anggota satu tim. "Bagi kami, tidak mudah untuk membuat kapasitor yang baik. Karena komponen ini menyimpan energi dalam bentuk medan elektrik yang cenderung mudah dipengauhi oleh keadaan lingkungan sekitar. Maka dari itu diperlukan kesabaran untuk melakukan percobaan yang dilakukan berkali-kali," ujar Arina.

"Proses pengerjaan tugas ini menuntut disiplin dan kerjasama yang baik dengan rekan satu tim " ujar Rendy, salah seorang rekan satu tim Arina. Hal tersebut yang melatih kemampuan softskill seperti komunikasi interpersonal yang tidak bisa didapatkan hanya dari kuliah saja.

Konsep RBL ini adalah suatu metode pembelajaran baru yang memperkaya mahasiswa dengan berbagai pengalaman riset. Diharapkan memang RBL bukan hanya meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa, tetapi juga meningkatkan motivasi, pembelajaran aktif, dan pengembangan kemampuan, seperti analisa kritis, kerjasama dalam tim, manajemen waktu dan sumber daya.