Seminar Biz-IT oleh HMIF-ITB dan AISEC-Unpad, Terjun ke Bisnis IT: Hanya Perlu Otak!

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Hari Minggu (19/6) kemarin, Aula Barat diselenggarakan seminar yang bertemakan kewirausahaan di bidang teknologi informasi. Seminar yang diberi tajuk unik, yaitu “Biz-IT” ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika ITB dan AISEC Unpad. Mengikuti perjalanan ide,sharing, dan pemaparan bahan para pembicara dalam seminar ini memang menarik. Bisnis di dunia IT (information technology) memang sedang menggeliat. “Tahun 2006 e-bussines akan hilang,” tutur Pak Zamruddin, salah satu pembicara “karena semua bisnis pasti akan butuh IT. Maka, tidak akan ada lagi istilah e-bussiness.” Tapi, bukan itu yang paling menarik. Bisnis di dunia IT adalah bisnis yang sangat minim modal. Yang diperlukan hanya kemampuan di bidang IT. Yang diperlukan hanya otak! Dalam seminar yang berhasil menyedot banyak peserta ini –peserta yang hadir sekitar 200-an-, hadir empat pembicara yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diisi oleh pemaparan menarik dari Paulus Winarto, penulis buku-buku enterpreneruship dan motivasi yang terkenal. Pemaparan Pak Paulus memang menarik: bersemangat, penuh humor, namun padat dengan hal-hal yang praktis –yang beliau sendiri praktekkan dalam usaha-usaha kewirausahaannya. Paulus Winarto memberikan bahan-bahan dasar mengenai kewirausahaan (enterpreneurship). Pada sesi dua, hadir dua pembicara yang semuanya adalah pebisnis di bidang IT, namun –hebatnya- panitia menambah satu pembicara lagi yang menbagikan pengalamannya. Dua pembicara pertama memang berasal dari kalangan pebisnis IT yang sudah mapan dan terbilang sukses berat. Pertama adalah Zamrudin Solihin, CTO eBdesk, sebuah perusahaan IT yang bergerak di bidang company portal. Pak Zamrudin sendiri adalah alumni Sipil ITB ’91, bersama dua temannya dari Teknik Informatika tahun ’90 dan ’91, merintis eBdesk pada tahun 1999. Selanjutnya adalah Biji Chako, seorang warga negara India, yang merupakan direktur utama PT Aptech Bandung –yang menjadi sponsor seminar ini. Seorang tambahan pembicara, Indra Purnama, juga diundang oleh panitia. Bedanya dengan dua pembicara sebelumnya yang telah mapan usahanya, pembicara yang satu ini sedang merintis usahanya. Indra adalah lulusan Elektro ITB Maret 2004 lalu. Bersama tiga temannya Indra sedang merintis perusahaan IT mereka, Konvergen –mobile application and system developer. Di antara kedua sesi juga diberikan dua slot waktu tambahan. Pertama, untuk Aptech berpromosi. Selanjutnya disediakan waktu bagi AISEC untuk ber-sharing. AISEC adalah semacam intercultural programme yang diperuntukkan kalangan mahasiswa muda (sampai usia 28 tahun). Para partisipan AISEC akan dikirim ke luar negri untuk magang di banyak organisasi dan perusahaan partner AISEC. Yang juga menarik, panitia penyelenggara seminar ini merupakan kolaborasi dari HMIF ITB dan AISEC Unpad. “Awalnya cuman ngobrol-ngobrol,” ujar Brahmasta Adipradana, ketua panitia Seminar, “kebetulan ada anak IF (Informatika ITB) yang dekat dengan anak AISEC.” Dari pembicaraan informal itu, ternyata ada kemiripan program dan tujuan. Lalu, ditindaklanjuti secara formal dan jadilah seminar ini. “Masyarakat sekarang sedang dipacu untuk menjadi enterpreneur,” ungkap Brahm, “seminar ini hendak memberikan gambaran, khususnya pada masyarakat ITB dan Unpad, mengenai bisnis IT. Tujuannya suapaya tidak terjebak pada usaha-usaha yang sama. Bisnis di bidang IT itu amat luas dan bervariasi.” Kata-kata Brahm sepenuhnya benar. Pada sesi kedua, yang difokuskan pada enterpreneuship bidang IT, terpapar jelas betapa luas dan beragamnya bisnis di bidang IT. Dan menariknya lagi, semua pembicara membenarkan bahwa bisnis di bidang ini minim modal. Yang diutamakan adalah kemampuan di bidang IT. Sekali lagi, hanya perlu otak! update: 19/12/04 10.55 pm