Seminar Kesehatan Jantung dan Onkologi: Kenali dan Basmi Sejak Dini
Oleh Ahmad Furqan Hala
Editor Ahmad Furqan Hala
BANDUNG - itb.ac.id, Ditengah minimnya kesadaran tentang kesehatan dan tingginya angka penyakit yang diderita masyarakat, UPT Layanan Kesehatan ITB bekerja sama dengan Rumah Sakit Santosa (Santosa Hospital Bandung Central) menyelenggarakan seminar bertajuk "Kesehatan Jantung dan Onkologi". Seminar yang terbuka untuk seluruh civitas academica ITB ini, diselenggarakan pada hari Jumat (08/05/15) pukul 13.00-16.00 WIB dan bertempat di Aula Barat ITB. Narasumber yang dihadirkan antara lain dr. Drajat R Suardi, SpB(K).OnK (ahli kanker) dan dr. Kiki Abdurachim Nazar, SP.JP (ahli jantung) yang memaparkan ilmu dan pengalaman medisnya, dalam tema: "Deteksi Dini Kanker dan Pencegahannya dan Waspada Penyakit Jantung Koroner". Penyakit kanker dan jantung dapat menjangkiti siapapun baik laki-laki dan perempuan maupun muda hingga tua sehingga pengenalan lebih dini tentang dua penyakit ini, diharapkan mampu mengedukasi masyarakat bagaimana cara mencegahnya serta mematahkan berbagai anggapan yang salah selama ini tentang penyakit jantung dan kanker yang terkesan mematikan.
Dr. Sasanti Tarani Darijanto selaku ketua UPT Layanan Kesehatan ITB menyatakan bahwa pencegahan penyakit merupakan hal yang penting. Penyakit mampu menurunkan produktivitas seseorang, sementara civitas academica ITB dituntut untuk terus memiliki produktivitas kerja yang tinggi, sehingga pengetahuan mengenai kesehatan dan penyakit sangat diperlukan. Seminar ini menjadi ilustrasi bagaimana mencegah, mengenali, dan menghadapi penyakit sehingga dapat dilakukan tindakan yang benar dan tepat, khususnya untuk jantung dan kanker.
Sesi pertama seminar ini adalah mengenai deteksi dini kanker dan pencegahannya. Sesi ini dipaparkan oleh dr. Drajat. Drajat berpendapat bahwa kanker sebenarnya merupakan pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh. Pertumbuhan ini berubah menjadi tidak terkendali sehingga sel-sel kanker mampu menyebar ke bagian tubuh lain. Kanker juga bukanlah hal yang baru diketahui eksistensinya belakangan ini. Bahkan gejala-gejala penyakit ini telah dapat diidentifikasi sejak satu juta tahun sebelum masehi pada spesies Pytecanthropus erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubois. Namun, saat ini angka penderita penyakit ini terus meningkat dikarenakan gaya hidup dan lingkungan yang mendukung penyakit ini terus berkembang.
"Penyakit kanker sering diibaratkan dengan iceberg phenomenon. Seringkali tampak kecil, tetapi masalah yang sebenarnya jauh lebih besar sehingga harus diwaspadai faktor risiko, dan harus rutin memeriksakan diri walaupun tidak ada gejala apapun. Jika muncul gejala, segeralah memeriksakan diri kepada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat", tutur Drajat dalam pemaparannya.
Tidak kalah menarik dengan sesi pertama, pada sesi kedua dr. Kiki mengupas tuntas masalah penyakit jantung koroner. Menurutnya, jantung merupakan organ penting sehingga penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang serius. PJK merupakan penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner yang menyebabkan aliran darah dari dan ke jantung terhambat sehingga dapat berakibat pada terjadinya serangan jantung. dr. Kiki juga menjelaskan faktor-faktor penyebab, cara diagnosis, dan penangganan medis terhadap penyakit ini.
"Modifikasi gaya hidup diperlukan untuk mengurangi faktor risiko (penyebab) PJK, dengan mengatasi stres dengan relaksasi, tidak merokok dan minum alkohol, konsumsi makanan sehat dan seimbang, serta mempertahankan kebugaran dengan olahraga teratur", jelas Kiki.
Seminar yang dihadiri oleh sekitar 100 peserta ini terdiri dari dokter-dokter pada UPT Layanan Kesehatan ITB, dosen, karyawan, mahasiswa ITB, dan masyarakat umum. Acara seminar kesehatan ini berlansung dengan meriah. Antusiasme peserta ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang bertanya seputar dua penyakit serius ini maupun pengalaman kesehatannya. "Kedepannya acara seperti ini akan menjadi kegiatan rutin namun akan dilaksanakan dalam small group sekitar 50 orang di Balai Kesehatan ITB", ujar ketua UPT Layanan Kesehatan ITB. Di akhir acara seminar juga diberikan fasilitas pengecekan tekanan darah dan pengambilan sampel darah oleh RS Santosa dan pengecekan jantung oleh Tim Biomedik STEI ITB di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Tati Latifah R. Mengko.
Nur Huda Arif Indiarto (Teknik Kimia 2012)
ITB Journalist Apprentice 2015
Sesi pertama seminar ini adalah mengenai deteksi dini kanker dan pencegahannya. Sesi ini dipaparkan oleh dr. Drajat. Drajat berpendapat bahwa kanker sebenarnya merupakan pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh. Pertumbuhan ini berubah menjadi tidak terkendali sehingga sel-sel kanker mampu menyebar ke bagian tubuh lain. Kanker juga bukanlah hal yang baru diketahui eksistensinya belakangan ini. Bahkan gejala-gejala penyakit ini telah dapat diidentifikasi sejak satu juta tahun sebelum masehi pada spesies Pytecanthropus erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubois. Namun, saat ini angka penderita penyakit ini terus meningkat dikarenakan gaya hidup dan lingkungan yang mendukung penyakit ini terus berkembang.
"Penyakit kanker sering diibaratkan dengan iceberg phenomenon. Seringkali tampak kecil, tetapi masalah yang sebenarnya jauh lebih besar sehingga harus diwaspadai faktor risiko, dan harus rutin memeriksakan diri walaupun tidak ada gejala apapun. Jika muncul gejala, segeralah memeriksakan diri kepada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat", tutur Drajat dalam pemaparannya.
Tidak kalah menarik dengan sesi pertama, pada sesi kedua dr. Kiki mengupas tuntas masalah penyakit jantung koroner. Menurutnya, jantung merupakan organ penting sehingga penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang serius. PJK merupakan penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner yang menyebabkan aliran darah dari dan ke jantung terhambat sehingga dapat berakibat pada terjadinya serangan jantung. dr. Kiki juga menjelaskan faktor-faktor penyebab, cara diagnosis, dan penangganan medis terhadap penyakit ini.
"Modifikasi gaya hidup diperlukan untuk mengurangi faktor risiko (penyebab) PJK, dengan mengatasi stres dengan relaksasi, tidak merokok dan minum alkohol, konsumsi makanan sehat dan seimbang, serta mempertahankan kebugaran dengan olahraga teratur", jelas Kiki.
Seminar yang dihadiri oleh sekitar 100 peserta ini terdiri dari dokter-dokter pada UPT Layanan Kesehatan ITB, dosen, karyawan, mahasiswa ITB, dan masyarakat umum. Acara seminar kesehatan ini berlansung dengan meriah. Antusiasme peserta ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang bertanya seputar dua penyakit serius ini maupun pengalaman kesehatannya. "Kedepannya acara seperti ini akan menjadi kegiatan rutin namun akan dilaksanakan dalam small group sekitar 50 orang di Balai Kesehatan ITB", ujar ketua UPT Layanan Kesehatan ITB. Di akhir acara seminar juga diberikan fasilitas pengecekan tekanan darah dan pengambilan sampel darah oleh RS Santosa dan pengecekan jantung oleh Tim Biomedik STEI ITB di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Tati Latifah R. Mengko.
Nur Huda Arif Indiarto (Teknik Kimia 2012)
ITB Journalist Apprentice 2015