Sidang Doktor ITB : Ahmad Syafruddin dan Erwin Irawan

Oleh kristiono

Editor kristiono

Ahmad Syafruddin IndrapriyatnaErwin IrawanBANDUNG, itb.ac.id - Jumat (03/06/09), kembali Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan sidang terbuka mahasiswa program doktor. Pada kesempatan ini, Ahmad Syafruddin Indrapriyatna (33404001) dan Erwin Irawan (32005002) meraih gelar Doktor dari ITB. Bertindak sebagai ketua sidang adalah Prof Herri Susanto (FTI) dan Prof Ishak Hanafiah Ismullah, DEA (FITB).
Ahmad Syafruddin, mahasiswa Teknik dan Manajemen Industri, Fakultas Teknologi Industri (FTI) mengembangkan model penjadwalan batch yang diusulkan oleh Halim dkk. (2001) yang mencakup aspek, (1) pemisahan biaya simpan in-process-part dari finished-part dalam suatu in-process-batch, (2) penentuan ukuran sampel pada acceptance sampling proporsional terhadap ukuran batch, (3) ukuran batch dan ukuran sampel berupa bilangan integer, (4) memperhatikan deteriorasi mesin, dan (5) mengakomodasikan selang ketidaktersediaan mesin.

Disertasi berjudul "Model Penjadwalan Batch Dengan Ketidak-Tersediaan Mesin Untuk Sistem Manufaktur Terdeteriorasi" diselesaikan Ahmad atas bimbingan Prof.Dr.Ir. Abdul Hakim Halim sebagai promotor dengan Ko-Promotor Prof.Dr.Ir. Bermawi P. Iskandar dan Suprayogi, Ph.D.

Penelitian Ahmad merupakan model penelitian yang dikembangkan secara bertahap untuk sistem manufaktur yang terdiri atas satu mesin terlebih dahulu kemudian untuk sistem manufaktur flowshop yang terdiri atas m-mesin.

Pada hari yang sama, Erwin Irawan (32005002) mahasiswa Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) memperoleh gelar Doktor setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul "Model Hidrogeologi Berdasarkan Analisis Perubahan Sifat Fisik-Kimia Air Tanah Pada Sistem Akifer Endapan Gunung Api Studi Kasus : Zona Mata Air Gunung Ciremai, Jawa Barat.

Penelitian Erwin menggunakan observasi mata air dan analisis terhadap 15 sifat fisik dan kimia air dengan menggunakan analisis korelasi, analisis klaster serta analisis komponen utama di Gunung Ciremai, Kuningan Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi model hidrogeologi yang terdiri dari sistem akuifer endapan gunung api dan pola aliran air tanah.

Selama menjalani penelitian, Erwin mendapat bimbingan dari Prof. Deny Juanda Puradimaja, DEA sebagai promotor, dan ko-promotor Prof Sudarto Notosiswoyo, M.Eng, Dr Prihadi Soemintadiredja.