Sidang Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2009/2010

Oleh alitdewanto

Editor alitdewanto

BANDUNG, itb.ac.id-" Janji mahasiswa Institut Teknologi Bandung: Kami segenap mahasiswa Institut Teknologi Bandung berjanji akan menuntut ilmu keterampilan dan watak penghayatan..." Begitulah sepenggal ucapan sumpah para mahasiswa baru. Sebanyak 4331 mahasiswa baru diterima oleh Institut Teknologi Bandung pada tahun ajaran baru 2009/2010. Begitulah laporan dari Mindriani Syafila, ketua panitia Penerimaan Mahasiswa Baru ITB. Jumlah tersebut, lanjut Mindriani, terbagi dalam 3127 mahasiswa program sarjana, 1107 program pasacasarjana, dan 97 program doktor.

Secara resmi, Sidang Terbuka dilaksanakan pada Rabu (12/08/09) bertempat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB. Hadir untuk membuka sidang ialah Rektor ITB, Djoko Santoso, dengan didampingi didampingi oleh Yani Panigoro, Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) ITB; Harijono A. Tjokronegoro, Ketua Majelis Guru Besar (MGB) ITB; dan Yanuarsyah Haroen, Ketua Senat Akademik ITB. Hadir pula segenap pimpinan fakultas, Dewan Audit, Satuan Akademik, Satuan Kekayaan dan Dana, serta Satuan Usaha Komersial.

Dalam laporannya, Mindriani mengutarakan beberapa fakta seperti:

  • 41 mahasiswa  sarjana baru merupakan mahasiswa berkewarganegaraan asing,
  • mahasiswa sarjana paling muda berusia 15 tahun 7 bulan dan 20 tahun 3 bulan untuk mahasiswa pasacsarjana,
  • 210 mahasiswa telah mendapatkan beasiswa sari ITB, diantaranya beasiswa SDPA, ITB Untuk Semua, dan ekonomi lemah,
  • persentase mahasiswi tahun ini sebanyak 37.99%, naik 1.79% dari tahun lalu

Dalam kesempatan ini, Rektor ITB menyampaikan pidato dengan tajuk ' Memulai Karir Berbasis Kejujuran dari Pendidikan di ITB'. Selain itu, dosen muda Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Mikrajuddin Abdullah berkesediaan untuk memberikan pidato ilmiah dengan judul 'Menjadikan Keterbatasan sebagai Pemicu Kreativitas dan Inovasi dalam Riset Nanosains di Indonesia'.

Bangga dan Prihatin

Dalam pidatonya, Djoko Santoso mengungkapkan kebanggaan sekaligus keprihatinan dalam dunia kependidikan ITB. Dalam penerimaan lewat jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), ITB menduduki posisi pertama. Nilai minimum masuk ITB, terang Djoko, lebih tinggi dari nilai rata-rata universitas peringkat ketiga (Universitas Indonesia). Namun terlepas dari semua itu, Djoko juga mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian perjokian baru-baru ini yang melibatkan mahasiswa ITB. " Anda sebagai mahasiswa ITB harus bersikap jujur." pesannya kepada para mahasiswa.