Siti Herni Rochana: Dosen ITB Peraih Penghargaan Karya Tulis Tingkat Nasional
Oleh Hafshah Najma Ashrawi
Editor Hafshah Najma Ashrawi
BANDUNG, itb.ac.id - "Bermanfaatlah untuk sesama dengan ilmu yang kamu punya," ujar Siti Herni Rochana, salah satu sivitas akademika ITB yang baru memulai karirnya di ITB setahun lalu. pengalaman setahun di ITB ini rupanya cukup memompa semangat Siti Herni untuk terus berbagi ilmu khususnya di studi yang sudah cukup lama ia tekuni, ekonomi. Belum lama ini, Siti Herni dengan karyanya yang berjudul "Kesenjangan Ekonomi Antar Wilayah pada Era Otonomi Daerah di Indonesia".berhasil meraih Juara Harapan Tiga Tingkat Nasional pada Sayembara Karya Tulis Otonomi Daerah yang diadakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Sedangkan pada tingkat provinsi, Siti Herni berhasil meraih juara satu.
Siti Herni mengawali pendidikan sarjananya di Institut Pertanian Bogor (IPB) mengambil jurusan Ekonomi Pertanian. pada tahun pertamanya di IPB inilah Siti Herni mulai tertarik pada bidang ekonomi. Ketertarikannya tersebut jugalah yang membawa Siti Herni untuk mengambil pendidikan master dan doktor di Universitas Padjajaran masih dalam ranah ilmu ekonomi . Semenjak tahun 2002 sampai dengan 2012 Siti Herni mengabdikan ilmunya sebagai pengajar di UNWIM sebelum akhirnya mendapat tawaran mengajar di ITB.
Selain ketertarikannya terhadap bidang ekonomi, rupanya Siti Herni memiliki kegemaran menulis. Kedua hobinya tersebut sering mengantarkan Siti Herni mengikuti lomba-lomba menulis terkait bidang ekonomi. Sampai saat ini, sudah sekitar 19 jurnal nasional dan karya tulis yang Siti hasilkan. enam belas diantaranya merupakan enam belas buah jurnal, satu buah karya tulis, satu buah buku, dan satu buah proseding seminar. Karya-karya tulis yang Ia hasilkan kebanyakan terkait bidang otonomi daerah, desentralisasi, ekonomi pembangunan, dan ekonomi regional. Banyak lomba yang telah ia ikuti seperti Sayembara Ekonomi Perbankan yang mengantarkan Siti pada Juara dua tingkat nasional. Selain itu, Siti Herni juga gemar menulis artikel di majalah wawasan Tridharma.
Kegemaran menulis Siti Herni tersebut ia akui berpengaruh banyak terhadap karya-karya tulis ilmiah yang ia hasilkan sampai saat ini. Dengan menulis, kita dapat mengetahui apa yang kurang dari pengetahuan kita dan memperbaikinya tepat di poin yang tidak dimengerti. "Memang menulis butuh latihan, sampai pada tahap juara juga membutuhkan usaha untuk rajin berlatih menulis dalam waktu yang tidak sebentar," ujar Siti.
Ketika ditanya apakah motivasi untuk mengikuti perlombaan karya tulis ini, Siti menjawab bahwa Ia ingin berbagi pengetahuan dari hasil penelitiannya dan berharap semoga informasi yang ia berikan dapat bermanfaat. "Terlebih saya tahu bahwa yang menyelenggarakan perlombaan ini adalah APKASI yang berurusan langsung dengan kebijakan otonomi daerah, sehingga saya harap apa yang saya tulis dapat bermanfaat untuk pengambilan kebijakan pemerintah," ujar Siti kepada Kantor Berita ITB. Lama pengerjaan sekitar setengah bulan digunakan Siti untuk mengambil data sampai pada Badan Pusat Statistik Jakarta, mencari data, mengolah, dan mendiskusikannya dengan teman-teman Siti sesama dosen.
Otonomi daerah yang mulai diterapkan di Indonesia sekitar tahun 1999 tersebut memang merupakan salah satu spesialisasi Siti, terbukti dengan disertasi Siti yang mengambil topik yang sama. Fenomena tersebut mempengaruhi sistem pemerintahan dan sistem yang ada di masyarakat. Setelah ini, Siti Herni berharap ia mampu menerbitkan sebuah buku mengenai ekonomi wilayah. Masih dengan alasan yang sama, yaitu agar buku tersebut memiliki manfaat untuk khalayak luas dan semoga dapat digunakan pada perkuliahan.
"Semoga sivitas akademika ITB lainnya semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang semakin berkualitas, menyamai kualitas jurnal internasional. Sedangkan untuk mahasiswa/i ITB, semoga kalian mampu berkarya sesuai dengan tahapan pembelajaran dan sering-seringlah menulis dan berkarya," ujar Siti Herni menutup wawancara.
Selain ketertarikannya terhadap bidang ekonomi, rupanya Siti Herni memiliki kegemaran menulis. Kedua hobinya tersebut sering mengantarkan Siti Herni mengikuti lomba-lomba menulis terkait bidang ekonomi. Sampai saat ini, sudah sekitar 19 jurnal nasional dan karya tulis yang Siti hasilkan. enam belas diantaranya merupakan enam belas buah jurnal, satu buah karya tulis, satu buah buku, dan satu buah proseding seminar. Karya-karya tulis yang Ia hasilkan kebanyakan terkait bidang otonomi daerah, desentralisasi, ekonomi pembangunan, dan ekonomi regional. Banyak lomba yang telah ia ikuti seperti Sayembara Ekonomi Perbankan yang mengantarkan Siti pada Juara dua tingkat nasional. Selain itu, Siti Herni juga gemar menulis artikel di majalah wawasan Tridharma.
Kegemaran menulis Siti Herni tersebut ia akui berpengaruh banyak terhadap karya-karya tulis ilmiah yang ia hasilkan sampai saat ini. Dengan menulis, kita dapat mengetahui apa yang kurang dari pengetahuan kita dan memperbaikinya tepat di poin yang tidak dimengerti. "Memang menulis butuh latihan, sampai pada tahap juara juga membutuhkan usaha untuk rajin berlatih menulis dalam waktu yang tidak sebentar," ujar Siti.
Ketika ditanya apakah motivasi untuk mengikuti perlombaan karya tulis ini, Siti menjawab bahwa Ia ingin berbagi pengetahuan dari hasil penelitiannya dan berharap semoga informasi yang ia berikan dapat bermanfaat. "Terlebih saya tahu bahwa yang menyelenggarakan perlombaan ini adalah APKASI yang berurusan langsung dengan kebijakan otonomi daerah, sehingga saya harap apa yang saya tulis dapat bermanfaat untuk pengambilan kebijakan pemerintah," ujar Siti kepada Kantor Berita ITB. Lama pengerjaan sekitar setengah bulan digunakan Siti untuk mengambil data sampai pada Badan Pusat Statistik Jakarta, mencari data, mengolah, dan mendiskusikannya dengan teman-teman Siti sesama dosen.
Otonomi daerah yang mulai diterapkan di Indonesia sekitar tahun 1999 tersebut memang merupakan salah satu spesialisasi Siti, terbukti dengan disertasi Siti yang mengambil topik yang sama. Fenomena tersebut mempengaruhi sistem pemerintahan dan sistem yang ada di masyarakat. Setelah ini, Siti Herni berharap ia mampu menerbitkan sebuah buku mengenai ekonomi wilayah. Masih dengan alasan yang sama, yaitu agar buku tersebut memiliki manfaat untuk khalayak luas dan semoga dapat digunakan pada perkuliahan.
"Semoga sivitas akademika ITB lainnya semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang semakin berkualitas, menyamai kualitas jurnal internasional. Sedangkan untuk mahasiswa/i ITB, semoga kalian mampu berkarya sesuai dengan tahapan pembelajaran dan sering-seringlah menulis dan berkarya," ujar Siti Herni menutup wawancara.