Talkshow Ekstraterrestrial Astara Ganesha: Menelisik Kehidupan Eksoplanet

Oleh Nida Nurul Huda

Editor Nida Nurul Huda

BANDUNG, itb.ac.id-Kajian mengenai kehidupan di luarplanet atau eksoplanet merupakan topik astronomi yang terus berkembang dan divari kebenarannya. Topik tersebut telah menarik perhatian masyarakat baik kaum ilmiah maupun awam.Talkshow Ekstraterrestrial 'Adakah Kehidupan Lain di Luar Sana?' AstaraGanesha yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Astronomi ITB (Himastron ITB) pada Minggu, (06/10/13) bertempat di Aula Barat ITB mencoba menjawab pertanyan-pertanyaan serta memeberikan informasi seputar eksoplanet.

 

 

Dalam talkshow tersebut menghadirkan beberapa pembicaradengan latar belakang yang berbeda-beda yaitu, Fanfan Darmawan (Beta UFO), Sweta Kartika (Desain Komunikasi Visual ITB), dan Dr. Taufiq Hidayat (Ketua Program Studi Astronomi ITB).

Perkembangan teknologi telah memebuka mata umat anusia akan dunia di luar bumi. Berawal dari penemuan teleskop, perkemangan satelit, dan roket telah sedikit banyak memeberikan informasi mengenai antariksa. Saat ini, manusia telah berhasil menemukan ratusan planet, bintang, dan galaksi. Manusia semakin menyadari bahwa jagat raya begitu luas. Hal tersebut menguras keingintahuan manusia dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, 'Adakah kehidupan seperti di bumi di luar sana?', 'Apakah di planet lain kiat memiliki 'saudara'?'. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut para ahli massih terus encari dan mengembangkan teknologi demi mebuka tbir dunia eksoplanet.

Menurut Fanfan, fenomena eksoplanet pada masyarakat umum lebih dikerucutkan pada pembahasaan tentang alien dan Unidentified Flying Object (UFO)."Pembicaraan tentang alien (makhluk asing luar bumi) dan UFO telah lama dibicarakan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Bisa dikatakan alien, UFO, dan makhluk asing luar bumi lainnya adalah 'mitos' yang tak pernah padam di masyarakat," papar Fanfan.

Bisa kita ihat fenmena tersebut telah mengakar kuat dalam masyarakat. Bangunan-bangunan bersejarah seperti Stonehenge, Piramida Mesir selalu dibumbui dengan cerita-cerit alien.Penemuan crop circle dan reruntuhan peninggalan masa lalu turut memperkuat adanya kehadiran alien. Sebagai bagian dari komunitas pengamat UFO, Fanafan telah banyak memenrima laporan penampakan UFO atau piring terbang di Indonesia. "Disini kami bertugas untuk mengklarifikasi pada publik mengenai penampakan-penampkan 'aneh' yang dilihatnya. Agar publik tidak mengerti secara membabi buta juga tidak menolak mentah-mentah,"ujarnya.

Berbicara mengenai eksoplanetdari kacamata eorang desainer, Swete jusru menganggap fenomena ini sebagai kesempatan."Karena kehidupan eksoplanet bisa dibilang masih abu-abu dan belum jelas rinciannya. Kami menganggap ini adalah kesempatan untuk berkreasi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknnya film, anime, dan desain  visual yang bertemakan makhluk luar angkasa," tukasnya.

Dilihatdari sis saintis, perkembangan pegetahuan akan eksoplanet merupakan laboratorium penelitian bagi para astronom. Menurut Taufiq, sampai 5 Oktober 2013 hampir 1000 eksoplanet, 756 planetary system, 992 planet, 168 multiple planet system telah ditemukan. Dengan begitu luasnya jagat raya para, astronom percaya bahwa antariksa menyimpan begitu banyak hal yang luar bias. Selain mengeksporasi anatariksa, para astronom juga mencari sumber daya luar bumiseperti mineral yang bisa dimanfaatkan untu kesejahteraan manusia. Selain itu, mereka juga masih meneliti beberapa planet yang memiliki beberapa elemen penyokong lehidupan seperti air dan carbon. Sampai saat ini, penelitian telah berhasil menemukan air di Planet Mars.


Walaupun kehidupan di luar bumi sampai saat ini masih menjadi misteri,  manusia masih berusaha untuk menelisik antariksa dan komponen di dalamnya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanyaan-pertanyaan mengenai eksoplanet sedikit demi sedikit akan terjawab.


Dalam talkshow tesebut juga terselenggara Pameran Astrofotografi. Selain melihat-lihat pameran foto, pengunjung juga dapat mencicipi wahana Planetarium Mini. Dalam planetarium tersebut pengunjung dapat melihat pergerakan rasi bintang di atas langit Indonesia.