Tim Bhumi Sudhar Sena ITB Raih Juara 2 ISOMETRIC 2024 dengan Usulan Cost Benefit Analysis Optimasi Reklamasi Batubara

Oleh Raja Parmonang Manurung - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), yang tergabung dalam tim Bhumi Sudhar Sena, meraih juara 2 dalam kompetisi mining case berskala nasional, yang diselenggarakan ITS Material Advantage Chapter (IMAC). Acara tersebut yakni ITS Sustainable of Mining Engineering Enrichment (ISOMETRIC) 2024.

ISOMETRIC Mining Case Competition 2024 kali ini mengangkat tema "Financial Risks in Industrial Areas as Post-Mining Land Use in Indonesia." Dalam acara ini, diselenggarakan dua kompetisi utama, yaitu mining case competition dan essay competition. Malam awarding sendiri diselenggarakan pada Sabtu (8/6/2024) di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Dalam kegiatan lomba juga diselingi dengan agenda mining talks mengenai hilirasi di bidang pertambangan.

Tim Bhumi Sudhar Sena yang beranggotakan Wicaksana Riz Kifli (Teknik Pertambangan), Bilyandi (Teknik Pertambangan), dan Farisa Hasya Qinthari (Teknik Lingkungan) mengusulkan solusi berupa, “Penerapan Cost Benefit Analysis untuk Optimalisasi Keekonomisan Reklamasi dan Pascatambang Batubara.”

Mereka melakukan analisis keuangan dengan upaya optimasi melalui penggunaan alternatif metode dan teknologi yang memiliki efisiensi yang lebih tinggi dan lebih ekonomis dalam segi biaya. Adapun metode yang digunakan melalui modifikasi Divisi Kajian dan Propaganda HMT-ITN untuk memecahkan studi kasus yang diberikan. “Tak hanya melakukan optimasi biaya, kita juga menawarkan solusi berupa pemanfaatan lahan pascatambang sehingga walaupun kegiatan penambangan telah selesai, lahan tersebut tetap produktif dan dapat menjadi sumber pencaharian warga sekitar,” ujar salah satu anggota tim, Farisa.

Dalam perjalanannya, mereka sempat memiliki hambatan dalam pembagian waktu antara persiapan lomba dan kegiatan akademiknya. “Rentang waktu dari pengumpulan abstrak ke full essay sampai final presentation cukup pendek. Tak hanya itu, kita juga lagi dihadapi sama banyak tubes dan lebih challenging-nya lagi, saat itu adalah minggu Ujian Akhir Semester (UAS). Dengan demikian, kita harus bagi fokus sama pengerjaan final presentation juga,” kata Farisa.

Sementara itu, Wicaksana menyatakan bahwa salah satu anggota timnya, yakni Bilyandi juga tengah sibuk dalam persiapan mineplan (perencanaan tambang), di tengah-tengah proses perlombaan ini. "Oleh sebab itu, Kami ragu untuk lolos semifinal akibat pengerjaan yang terlalu mendekati deadline,” tambah Wicaksana.

Selain Persoalan waktu, tantangan yang harus dihadapi oleh Farisa dan tim adalah lomba tersebut bukanlah ranah keilmuannya. Meski begitu, Farisa mengaku senang karena mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. “Senang, dapat banyak ilmu tentang pertambangan dan pascatambang yang bisa aku kaji dari sisi lingkungannya juga,” tutur Farisa.

Melalui lomba ini, tim Bhumi Sudhar Sena menyadari berdiskusi dengan melibatkan berbagai multidisiplin baru merupakan pengalaman yang menarik dan menyenangkan.

“Kami sangat tertantang dan merasa bersemangat dalam mengikuti rangkaian lomba MCC,” tambah Wicaksana.

Di sisi lain, Bilyandi menambahkan bahwa lomba yang mereka ikuti, dari bidang keuangan memiliki tantangannya tersendiri. Sebab, mengangkat isu risiko keuangan di dunia pascatambang. “Identifikasi risiko keuangan tersebut relatable dengan dunia pertambangan,” ujar Bilyandi.

Tim Bhumi Sudhar Sena pun belum berpuas diri akan prestasi yang mereka raih saat ini. Mereka berharap dengan mengikuti perlombaan ini dapat semakin membuka wawasan dan pengetahuan yang mereka miliki. “Jangan takut buat nyoba hal baru. Just do your best and let god do the rest,” pungkas Farisa.

Reporter: Raja Parmonang Manurung (Teknik Pertambangan, 2021)