Tim BinaBola ITB Raih Top 5 Capstone Project di Bangkit Academy Entrepreneur Track 2024
Oleh Satria Octavianus Nababan - Mahasiswa Teknik Informatika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Tim BinaBola, yang terdiri atas mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas), masuk dalam Top 5 Capstone Project di Bangkit Academy Entrepreneur Track 2024. Prestasi ini membawa tim tersebut sebagai salah satu penerima penghargaan di Program Inkubasi Bangkit, dengan kesempatan meraih pendanaan hingga Rp140 juta dari Google dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Salah seorang anggota tim, Rahman Satya (STI’21) menjelaskan, “BinaBola adalah aplikasi inovatif yang dirancang untuk mendukung program pembinaan sepak bola bagi pemain muda di Indonesia.” Dengan pendanaan yang didapat, tim berkomitmen mengembangkan lebih lanjut aplikasi ini, yang berfungsi sebagai sistem manajemen pemain sepak bola yang komprehensif, memantau, mengelola, dan mengembangkan kemampuan pemain muda dengan lebih efektif.
Bangkit Academy, kolaborasi antara Google, GoTo, dan Traveloka, merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini menawarkan tiga jalur pembelajaran utama: Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing. Untuk pertama kalinya pada 2024, Entrepreneur Track diperkenalkan, memberikan kesempatan bagi peserta untuk melanjutkan proyek mereka ke tahap inkubasi.
Dari 4.650 peserta Bangkit, hanya sekitar 200 yang terpilih mengikuti Entrepreneur Track, termasuk tim BinaBola yang terdiri atas tiga mahasiswa STI ITB—Rahman Satya, Riandra Diva Auzan, dan Attariq Muhammad Azhar—serta empat mahasiswa ITENAS—Rifqi Lukmansyah, Muhammad Hafidz Fadillah, Farhan Al Farisi, dan Qays Arkan Chairy.
Ide BinaBola muncul dari Rahman Satya, ketua Persatuan Sepakbola ITB, yang melihat peluang besar dalam pembinaan sepak bola di Indonesia, khususnya di Bandung. Ide tersebut lalu dikembangkan oleh tim. Tim menyadari potensi besar untuk berkolaborasi dengan Sekolah Sepakbola (SSB) di Bandung, yang akhirnya menjadi landasan bagi pengembangan aplikasi ini.
BinaBola hadir sebagai solusi digital bagi pelatih, klub, dan akademi sepak bola untuk memantau perkembangan pemain muda secara terstruktur. Aplikasi ini dilengkapi fitur seperti Web Platform untuk Manajemen SSB, serta memiliki 2 fitur utama yakni modul pembelajaran sepak bola berbasis video dan latihan fisik dengan AI pose detection. Selain itu, BinaBola juga akan mengembangkan fitur Football Match Analysis berbasis AI yang memungkinkan pemantauan statistik pemain dan tim secara otomatis.
Tim BinaBola juga berencana berkolaborasi dengan PS ITB dan pelatih berlisensi A AFC, Sabrun Hanapi, PSSI Asosiasi Provinsi Jawa Barat untuk membantu pendataan dan peningkatan kualitas manajemen SSB dan SCCIC (Smart City and Community Innovation Center-ITB) untuk pengembangan fitur Football Match Analysis dengan teknologi AI.
Proses pengembangan BinaBola tidak lepas dari tantangan. Perbedaan latar belakang keahlian dan tantangan teknis dalam integrasi fitur menjadi salah satu rintangan terbesar yang harus dihadapi. Namun, dengan kolaborasi erat dan bimbingan dari mentor, tim berhasil menyelesaikan proyek tepat waktu.
Tim BinaBola meraih penghargaan ini dengan penuh kebanggaan. “Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi lebih jauh potensi teknologi dalam menyelesaikan masalah-masalah nyata,” ucap Satya.
Satya mengatakan bahwa dengan dukungan pendanaan dari Bangkit Academy, tim BinaBola siap melanjutkan pengembangan aplikasi mereka dan memperluas dampaknya ke seluruh Indonesia.
Reporter: Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)