Tim Nanohealulkus ITB Lolos PKM-RE 2024 dengan Riset Inovatif Pemanfaatan Ekstrak Daun Sirih dan Biji Pinang untuk Obati Ulkus Diabetikum

Oleh Bintang Prasetya Fernandika - Mahasiswa Teknik Metalurgi, 2022

Editor M. Naufal Hafizh

Kegiatan Bimbingan Tim Autokomposter bersama dosen pembimbing. (Dok. Tim Nanohealulkus)

BANDUNG, itb.ac.id - Tim Nanohealulkus Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu tim yang mewakili ITB dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) 2024 setelah diumumkan lolos pendanaan proposal pada Jumat (19/4/2024).

PKM merupakan sebuah program yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen-Dikristek) untuk mendorong kemampuan mahasiswa berpikir kreatif dan bertindak inovatif dalam menyelesaikan masalah industri, pemerintah, dan masyarakat.

Tim Nanohealulkus diketuai oleh Syifa Nurlaeni Ruslan (Sains dan Teknologi Farmasi, 2021) dan beranggotakan Luthfi Amalia Sani (Sains dan Teknologi Farmasi, 2021), Iqlima Ghalin Azzahra (Biologi, 2021), Nabila Putri Bangun (Biologi, 2021), dan Rifat Adriana Ibrahim (Biologi, 2021). Tim ini berada di bawah bimbingan Dr. Apt. Yuda Prasetya Nugraha, S.Farm., M.Si., dari Sekolah Farmasi (SF).

Mereka melakukan riset tentang efektivitas kombinasi ekstrak daun sirih dan biji pinang untuk dijadikan nanoemulgel sebagai obat penyembuhan luka kaki akibat diabetes (ulkus diabetikum).

Daun sirih dan biji pinang dipilih karena berdasar penelitian sebelumnya kandungan biji pinang dapat menyembuhkan luka dan kandungan daun sirih dapat menjadi antibakteri sehingga keduanya dikombinasikan oleh tim untuk dijadikan nanoemulgel.

Syifa menuturkan alasan dipilihnya topik riset tersebut karena perhatian tim pada penderita ulkus diabetikum yang terus meningkat seiring peningkatan penderita diabetes di Indonesia. Penelitian mengenai ekstrak daun sirih dan biji pinang dijadikan nenoemulgel untuk mengobati ulkus diabetikum ini juga sebelumnya belum ada,” ujarnya.

Penelitian dilakukan menggunakan metode in vivo dengan pengujian pada mencit. “Awalnya mencit diinduksi diabetes dulu, lalu dilukai, kemudian diolesi nanoemulgel kita untuk dilihat efektivitasnya,” ujarnya.

Tujuan penelitian mereka untuk membuktikan efektivitas ektrak daun sirih dan biji pinang dalam menyembuhkan luka kaki diabetes sekaligus menentukan konsentrasi paling efektif dari tiga variasi konsentrasi yang dibuat.

Tim Nanohealulkus juga mengaku sempat mendapatkan tantangan dalam pengerjaan riset karena beberapa kali mengalami kegagalan saat membuat formula nanoemulgel. Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing tantangan tersebut dapat teratasi. Selain itu, perbedaan jurusan dan kesibukan kerja praktik para anggota tim menyebabkan mereka kesulitan mengatur waktu pertemuan.

Mereka berharap penelitian ini dapat berlanjut hingga dapat diuji pada manusia. “Semoga kita juga bisa lebih memanfaatkan bahan lokal yang kita punya seperti daun sirih dan bijih pinang,” katanya.

Reporter: Bintang Prasetya Fernandika (Teknik Metalurgi, 2022)


scan for download