Tim Penanganan Sampah ITB Ajak Kurangi Sampah dari Sumber

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Tim Penanganan Sampah Institut Teknologi Bandung (ITB) mengajak civitas academica untuk mengurangi sampah sejak awal dari sumber. Hal tersebut akan berdampak luas bagi kampus dan khususnya pada pengolahan sampah di Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST).

IPST adalah salah satu rangkaian untuk pengelolaan sampah di ITB. Adapun tahapan yang tidak kalah penting dalam pengurangan sampah di kampus yakni dengan mengurangi serta memilah sampah sejak awal. Civitas academica terus diajak untuk menerapkan pengurangan alat makan dan minum sekali pakai. Adapun salah satu masalah pengolahan sampah di Indonesia karena bertambahnya timbulan sampah seiring jumlah penduduk yang kian bertambah.

Wakil Rektor Bidang Sumberdaya ITB, Dr. Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati Soekidjo, M.Comm., mengajak seluruh pihak untuk terus aktif menjaga lingkungan. Beliau mengatakan semakin baik penanganan sampah di awal maka proses pengolahan di IPST akan lebih ringan.

"Pengelolaan sampah ini bukan hanya mengurusi sampahnya, tapi juga urusan budaya hidup yang harus berubah. Misalnya menggunakan tumbler (botol minum) untuk kurangi sampah," ujarnya, saat Diskusi Tim Penanganan Sampah ITB, di Ruang Rapim A, Rektorat ITB, Kamis (14/09/2023).

Hal serupa juga bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan kampus, seperti mengurangi sampah kertas, menghemat energi dan air, serta menggunakan energi terbarukan.

Beliau mengatakan hal tersebut bukan hanya mengurangi sampah, lebih jauhnya menjaga kesehatan banyak pihak.

Di sisi lain, Tim Penangan Sampah tengah menjalankan sejumlah modifikasi pengolahan sampah IPST sesuai dengan komposisi sampah kampus.

Adapun komposisi sampah kampus berdasarkan sampling penelitian Emenda Sembiring, S.T., M.T., M.Eng.Sc., Ph.D., pada tahun 2023, dominasi sampah berupa sampah taman (28 persen), sisa makanan (18 persen), kertas (18 persen), logam-kaca (1,5 persen), 18 (plastik daur), plastik residu (4 persen), dan lain-lain (9 persen).

Terdapat sejumlah konsep untuk penanganan sampah tersebut baik di dalam kampus maupun di IPST, di antaranya pengomposan untuk sampah taman, penguraian sampah sisa makanan dengan maggot, pendaurulangan sampah oleh bank sampah, dan sebagainya.

Diharapkan dengan upaya penanganan sampah sejak awal akan menjadi solusi pengolahan sampah yang optimal.

Reporter: M.Naufal Hafizh