Posko Kemanusiaan ITB untuk bencana di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut) hari kamis (30/12) telah mengumpulkan dana sejumlah Rp 40.611.800,00. Jumlah itu menambah jumlah dana yang ada di rekening posko kemanusiaan ITB yang sebelumnya (Rabu, 29/12) sudah mencapai 47 juta rupiah. Dana kontan itu didapatkan dari sekian banyak mahasiswa ITB yang berkeliling di berbagai tempat di Bandung, membuka dompet peduli NAD dan Sumut. Selain dana kontan, posko kemanusiaan ITB juga telah menerima berbagai bantuan berupa makanan dan materi, seperti pakaian dan sepatu. Rabu (29/12) lalu, telah diberangkatkan satu truk berisi bantuan materiil melalui Bakornas. Bantuan ini sempat tertahan di Bandara Halim Perdana Kusuma, namun akhirnya dapat dikirim via Pelabuhan Tanjung Priok, dengan kapal laut menuju Medan. Sayangnya, kabarnya, bantuan ini lagi-lagi tertahan di Medan. Untuk Kamis (30/12), telah dikirim dua truk berisi bantuan materiil. Kali ini, posko kemanusiaan ITB untuk NAD dan Sumut bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut (AL). Bantuan ini akan dikirim langsung ke Meulaboh dengan bantuan Armada Barat TNI-AL. Diperkirakan bantuan ini akan sampai dalam waktu 2 hari 3 malam. “Pokoknya, kami berusaha mencari ‘link’ yang bisa membawa bantuan ini langsung sampai ke korban bencana,” ungkap Zaki, sekretaris jendral Kabinet Mahasiswa (KM) ITB yang ditemui di posko pusat kemanusiaan ITB, lantai dasar Labtek V, kampus ITB. “Untuk besok (Jumat, 31/12) ada dua kemungkinan pengiriman,” ujar Zaki “bisa lewat Armada Barat TNI AL, seperti hari ini. Namun, ada juga tawaran dari perusahaan ekspedisi Pandu Sentosa, untuk mengirim barang sampai ke Medan.” Sebenarnya, ada pula tawaran dari perusahaan ekspedisi Caraka dan Tiki, untuk mengantar langsung ke Medan, namun dari pihak perusahaan belum ada konfirmasi lebih lanjut. krisna murti update 30/12/04 08.45 pm