ITB diwakili oleh lima mahasiswa sebagai peserta, yaitu Nicholas Imanuel Setiawan Putra, Febby Athia Rahim, Aurora Belva Catalina, Akmal Difa Rafsanzani, dan William Nixon. Persiapan untuk program ini melibatkan beberapa tahap, termasuk nominasi dari jurusan dan fakultas, serta pendaftaran mandiri melalui UM.

Akmal, salah seorang peserta dari ITB, menjelaskan motivasinya mengikuti program ini. “Saya ingin mempelajari budaya luar secara langsung, memperluas pemahaman tentang dunia, dan meningkatkan toleransi terhadap perbedaan budaya. Selain itu, ini adalah kesempatan untuk menjalin relasi dengan mahasiswa ASEAN yang dapat bermanfaat untuk karier masa depan,” ujarnya.

Program ini tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik, tetapi juga pengenalan budaya dan pengabdian masyarakat. Peserta diajak mengenal lebih dekat budaya Malaysia melalui kegiatan seperti city tour, belajar batik, eco-guide di Rimba Ilmu, dan chinese calligraphy. Selain itu, mereka terlibat dalam proyek pengabdian masyarakat, salah satunya di Pure Life Society sehingga mereka belajar langsung tentang peran aktif dalam komunitas.

Salah satu aspek menarik dari program ini adalah service learning yang dijadikan ajang kompetisi di Malaysia. Proyek ini dinilai berdasarkan proposal, presentasi, dan dampak dari kegiatan yang dilakukan, sehingga terdapat motivasi ekstra untuk memberikan yang terbaik.

Meskipun jadwal kegiatan yang padat menjadi tantangan tersendiri, pengalaman dua minggu di Malaysia memberikan banyak pelajaran bagi para peserta. Program ini memberikan kesempatan bagi mereka mengembangkan soft skills seperti problem-solving dan teamwork, sekaligus memperluas relasi internasional yang tentu berguna di masa depan. Selain itu, program ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana pengabdian masyarakat dapat dijalankan dengan cara yang lebih kompetitif dan terstruktur.

UM-AUN Summer Camp 2024 tidak hanya menjadi ajang pembelajaran lintas budaya, tetapi juga kesempatan untuk merasakan kehidupan internasional dengan segala keunikan dan tantangannya. Bagi para peserta, tentu pengalaman ini tidak akan terlupakan dan dapat menjadi modal berharga dalam perjalanan akademik dan karier profesional mereka.

Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)